Muaro Jambi, Oerban.com – Inovasi terus dikeluarkan oleh pihak Kementerian Pertanian untuk bertahan menjadi bidang yang menjanjikan meskipun di masa krisis.
Dengan tugas mencukupi kebutuhan pangan bagi 273 juta jiwa, Kementan mengupayakan pula adanya wajah-wajah baru sebagai penumbuhan pengusaha petani milenial yang berjumlah 2,5 juta orang hingga tahun 2024. Tuntutan ini dikemas dengan menarik oleh BPPSDMP dengan memberikan kesempatan kepada setiap Kepala UPT dibawah naungan BPPSDMP.
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, menyatakan, konsep ketahanan pangan tidak hanya bicara tentang ketersediaan pangan hari ini.
“Tetapi lebih dari itu, tentang bagaimana mencetak generasi yang lebih baik ke depannya dengan kecukupan makanan yang lebih sehat dan bergizi, generasi yang lebih baik karena anak mudanya ikut ambil peran, dan generasi yang lebih baik, karena kesejahteraan masyarakatnya ikut meningkat,” tuturnya.
Hal ini juga yang dilakukan oleh Balai Pelatihan Pertanian (Bapeltan) Jambi yang terus melakukan inovasi dalam peningkatan produktivitas pelatihan yang diselenggarakan sekaligus meningkatkan SDM Pertanian. Salah satu bentuk upaya peningkatan produktivitas pelatihan yang dilakukan Bapeltan Jambi adalah melalui kerangka Peningkatan Produktivitas Pendidikan Tinggi Menengah dan Pelatihan Vokasi (P3TMP).
Dalam rangka mengaplikasikan kerangka P3TMP, Bapeltan Jambi melaksanakan pertemuan internal yang dilaksanakan pada hari Senin (8/3). Agenda pertemuan internal tersebut dihadiri oleh Kepala Balai, unsur pimpinan, widyaiswara dan perwakilan masing-masing unsur balai.
Pertemuan diawali dengan pemaparan dari Subkordinator Program dan Evaluasi (Subkor PE). Dalam paparannya Supkor PE menyampaikan urgensi penerapan kerangka P3TMP terhadap kinerja Bapeltan Jambi. Selain itu, dijelaskan juga berbagai indikator, skala, model pengukuran dan hasil self assessment yang sudah dilakukan terhadap Bapeltan Jambi.
Agenda kemudian dilanjutkan dengan arahan dari Kepala Bapeltan Jambi. Kabalai menekankan bahwa kerangka P3TMP nantinya akan menjadi suatu instrument yang akan digunakan oleh lembaga baik perguruan tinggi, menengah dan pendidikan vokasi seperti Bapeltan Jambi dalam menilai produktivitas atau kinerjanya.
“Sebagai bentuk upaya terus meningkatkan kinerja Bapeltan Jambi, kita harus segera mempersiapkan segala sesuatunya guna menerapkan kerangka P3TMP dalam kegiatan pelatihan vokasi yang Bapeltan Jambi selenggarakan khususnya dalam bidang perkebunan,” ujarnya.
Setelah pengarahan dari Ka. Bapeltan Jambi, agenda dilanjutkan dengan pembentukan tim yang nantinya menjadi leading dalam menerapkan instrument P3TMP dalam pelatihan vokasi Bapeltan Jambi. Pembentukan tim tersebut dibentuk dengan melibatkan seluruh unsur di Bapeltan Jambi.
Penulis : Ahmad Syariful Jamil
