Jambi, Oerban.com – Balai Pelatihan Pertanian (Bapeltan) Jambi merupakan salah satu lembaga yang berfungsi memberikan pelayanan teknis di bidang pelatihan pertanian. Tidak hanya sebatas pelatihan regular yang dilaksanakan di internal Bapeltan Jambi sendiri, namun juga melebarkan sayap dengan mengadakan pelatihan kerjasama dengan berbagai pihak.
Salah satu pihak yang menggandeng Bapeltan Jambi adalah Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas II B Jambi. Melalui Program Pembinaan Kemandirian Narapidana Bidang Pertanian dan Perkebunan Tahun Anggaran 2022, pihak Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas II B Jambi mempercayakan 20 warga binaannya untuk mengikuti pelatihan pertanian.
Berbagai macam materi diberikan oleh Widyaiswara Bapeltan Jambi, mulai dari hidroponik, budidaya sayuran, pembuatan arang sekam dan lain sebagainya. Seperti kemarin (Rabu, 16 Maret 2022) warga binaan Lapas mendapat materi Budidaya Cabai Rawit dalam Polybag yang diberikan oleh Dyah Nastiti Anindita dan Lilian Safitri, baik secara teori maupun praktik.
Di sela-sela pemberian materi, Dyah menceritakan bahwa menanam cabai rawit mungkin sudah tidak asing lagi namun bagaimana komposisi media tanam yang tepat, bagaimana memilh benih yang baik serta pemeliharaan yang sesuai dengan kondisi tanaman dapat mempengaruhi pertumbuhan dan hasil yang akan diperoleh nantinya. Karena dengan memperhatikan syarat tumbuh serta pemeliharaan yang baik, cabai rawit dapat berumur panjang dan berproduksi tinggi, tambah Lilian.
Para Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) sangat antusias mengikuti materi yang diberikan. Mereka mempraktekkan bagaimana cara mempersiapkan media tanam, bagaimana memilih benih cabai yang akan disemai, dan bagaimana membuat perangkap lalat buah sederhana.
Alhamdulillah, terimakasih kami ucapkan kepada Widyaiswara Bapeltan Jambi yang telah membagi ilmunya kepada kami semua disini ujar, Ocha salah satu warga binaan di Lapas Perempuan. Semoga ilmu yang telah kami peroleh dalam pelatihan ini dapat menjadi bekal bagi kami disini untuk bercocok tanam dan sekembalinya kami ke lingkungan masyarakat nantinya.
Selain materi yang diberikan, para widyaiswara tak lupa memberikan motivasi kepada para warga binaan agar tetap semangat menjalani hidup. Tak perlu menyesali keadaan yang telah terjadi, tak ada manusia yang sempurna, setiap manusia pernah melakukan kesalahan dan kekhilafan, jadikan pembelajaran untuk kedepan menjadi lebih baik lagi.
Penulis: Bobby