Jakarta, Oerban.com – Anggota DPR RI dari Fraksi PDIP, Ribka Tjiptaning mempertanyakan pemecatan mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto. Menurut Ribka, pemecatan tersebut mengada-ada dan kental dengan nuansa politis.
“Kenapa dia harus dipecat tidak manusiawi seperti itu, saya rasa ini ada unsur politis. Sekarang ini kan ada Kongres, Munas apalah itu suasananya menuju 2024,” ujar Ribka, Minggu (27/3/2022).
Dilihat dari segi kedokteran, Ribka menyebut kesalahan penggagas Vaksin Nusantara itu hampir tidak ada. Ia mencontohkan metode “cuci otak” ala Terawan atau dikenal dengan digital subtraction angiography (DSA) yang dipersoalkan IDI, karena belum ada uji klinis di Indonesia.
“Nah pak Terawan dalam menjalankan DSA itu tidak pernah ada korban. Dari tingkat pejabat sampai rakyat biasa dilakukan dengan baik-baik,” tegasnya.
Anggota Komisi IX DPR RI itu merasa aneh IDI juga mempersoalkan vaksin Nusantara yang sedang dikembangkan Terawan. Menurut Ribka, harusnya Terawan diapresiasi karena memiliki jiwa nasionalisme tinggi dengan mengembangkan vaksin dalam negeri.
“Pak Terawan jiwa nasionalismenya tinggi, dia tetap percaya Indonesia bisa menciptakan vaksin sendiri, vaksin Nusantara. Artinya berdaulat di bidang kesehatannya itu tinggi. Trisakti yang dimiliki itu sangat kuat dengan keyakinan suatu saat kita bisa membuat vaksin,” terangnya.
Lebih lanjut, Ribka menyinggung soal banyaknya dokter-dokter yang melakukan malapraktik. Namun, karena ikatan teman sejawat atau dokter kuat, maka dokter-dokter tersebut lepas dari jeratan malapraktik itu sendiri.
Oleh karena itu, Ribka meminta agar IDI lebih berfokus untuk memperjuangkan nasib Dokter yang sedang terkatung-katung dan tidak jelas.
“IDI lebih bagus perjuangkan dokter yang nasibnya tidak jelas, terkatung-katung, lebih baik memperjuangkan mereka,” tegasnya.