Muaro Jambi, Oerban.com – Sistem budidaya hidroponik menjadi tren di tengah pandemi juga menjadi solusi keterbatasan lahan dan bisa dilakukan oleh siapa saja. Selain itu dengan budidaya hidroponik dapat menjadi sumber makanan yang bergizi dan dapat dilakukan pada pekarangan sendiri. Dengan Hidroponik, Kementerian Pertanian mengajak masyarakat bertani untuk menjaga ketahanan pangan.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo berulang kali mengingatkan bahwa budidaya tanaman hidroponik, yang kini marak di masyarakat perkotaan menjadi langkah positif mendukung ketahanan pangan nasional.
“Pertanian perkotaan atau melalui budidaya tanaman sistem hidroponik, selain bisa menambah pendapatan juga mendukung langkah pemerintah dalam rangka ketahanan pangan,” kata Mentan Syahrul.
Sementara Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi, menambahkan, pertanian sistem hidroponik tak membutuhkan lahan yang luas. Dia meminta penyuluh untuk menggenjot pertanian sistem hidroponik yang berkontribusi terhadap peningkatan produktivitas.
“Tren hidroponik ini harus terus dikembangkan didukung dengan teknologi untuk memenuhi kebutuhan pangan seluruh rakyat sekaligus menjaga stabilitas nasional. Seiring perkembangan zaman, semua pihak diminta aktif mengembangkan pertanian berbasis teknologi atau smart farming,” kata Dedi.
Balai pelatihan pertanian jambi bekerjasama dengan Lembaga Pemasyarakatan kelas IIB Jambi dalam rangka pembinaan warga binaan pemasyarakatan (WBP) melalui Pelatihan Keterampilan Program Pembinaan Kemandirian Warga Binaan Pemasyarakatan di Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas IIB dimana salah satu materi yang disampaikan widyaiswara Bapelta Jambi adalah budidaya hidroponik mulai dari merancang dan membuat instalasi, persiapan media dan penyemaian, pindah tanam, pemberian nutrisi, pemeliharaan, sampai panen.
Selama pelatihan WBP sangat antusias mengikuti mulai dari perancangan dan pembuatan instalasi dikerjakan oleh mereka. Widyaiswara Balai Pelatihan Pertanian Jambi yang mengampu mata pelatihan ini yaitu Yakmar dan Yunisa Tri Suci mengatakan sangat puas dengan hasil kerja yang dilakukan peserta.
“Proses perancangan dan pembuatan instalasi yang terbuat dari rangka baja ringan ini dilakukan sendiri oleh mereka mulai dari memotong sampai bautnya. Kami menyampaikan design rancangan dan ukuran yang telah kami modifikasi sendiri desainnya agar lebih efektif. Adapun instalasi nantinya dirancang dapat untuk system DFT maupun NFT,” kata Yakmar.
“Dengan langsung melakukan proses budidaya hidroponik dari awal sampai Akhir diharapkan nantinya para WBP dapat mandiri setelah lulus dari Lapas IIB ini, selain itu jika ditekuni dapat menjadi modal usaha nantinya,” kata Suci.
Hasil instalasi ini nantinya menjadi wadah budidaya sayuran daun untuk warga lapas dan menjadi kegiatan kewirausahaan bagi mereka selama berada di Lapas IIB.
Penulis : Yunisa Tri Suci