Ciawi, Oerban.com – Sejak tahun 1984, Kementerian Pertanian telah melaksanakan peningkatan kapasitas pemuda tani di bidang pertanian melalui program pelatihan dan magang ke Negara Jepang. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas pemuda tani di bidang pertanian khususnya di sektor on farm mulai dari budidaya hingga pasca panen pada komoditas hortikultura, tanaman pangan dan peternakan.
Program yang merupakan kerjasama antara Kementerian Pertanian melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) dengan Accepting Organization (AO) ini terdiri dari Japan Agricultural Exchange Council (JAEC), Niigata Agricultural Exchange Council (NAEC) International Agricultural Exchange Association (IAEA) Gunma, dan Ibaraki Chuo Engei (ICE).
Adanya pandemi Covid-19 sejak akhir tahun 2019 mengakibatkan pengiriman para pemuda tani ke Jepang menjadi tertunda. Namun pada tahun ini, masyarakat dunia secara global mulai bangkit dari pandemi Covid-19 yang ditandai dengan dibukanya pintu-pintu kedatangan internasional di banyak negara termasuk Jepang, ujar Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo.
Alhamdulillah kemarin (Selasa, 19 April 2022) sejumlah 53 petani milenial telah dilakukan pelepasan petani milenial ke Jepang langsung oleh Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, di Aula Karakter PPMKP Ciawi. Petani milenial tersebut berasal dari 19 provinsi, atas perekrutan pada 2020 sebanyak 31 orang dan perekrutan pada 2022 sebanyak 22 orang. Tak terkecuali 8 orang petani milenial yang berada di lingkup Balai Pelatihan Pertanian Jambi juga berhasil diberangkatkan ke Jepang, 4 orang perekrutan tahun 2020 dan 4 orang lagi perekrutan tahun 2022.
Salah satu petani milenial asal Aceh Selatan, Marzukri, menyatakan rasa gembira dan syukurnya kepada Allah SWT atas kepastian keberangkatan ke Jepang yang telah dinanti-nantikan selama ini. “Terimakasih kepada Balai Pelatihan Pertanian Jambi yang telah memberikan kepercayaan kepada saya dan membimbing saya sampai tahap akhir seleksi untuk keberangkatan ke Jepang. Terimakasih juga kepada pemerintah daerah Provinsi Aceh yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk ikut seleksi calon magang Jepang tahun 2021”, tuturnya.
Pertanian yang maju, mandiri, dan modern memerlukan adanya SDM yang unggul dan kompeten, tegas Dedi Nursyamsi, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian. Dedi juga mengharapkan melalui program magang Jepang akan memberikan kesempatan kepada peserta magang untuk mendapatkan keterampilan secara langsung. Selain itu juga menumbuhkan nuansa kerja yang kondusif guna mendorong terciptanya inovasi.
Para petani milenial yang diberangkatkan ini harus dan wajib menjadi petani muda andalan di daerahnya setelah kembali dari Jepang. Mereka yang pulang harus menjadi pionir, role model petani, dan agripreneur yang sukses. Untuk itu, mereka wajib belajar tidak hanya secara teknis, tetapi juga mental untuk menjadi pengusaha yang tangguh. Itu harapan terbesar kami, tutur Dedi.
Penulis: Dyah Nastiti Anindita