email : [email protected]

25 C
Jambi City
Friday, November 22, 2024
- Advertisement -

Derap

Populer

Oleh: Zuandanu Pramana

Mengukir kelam di kesunyian malam:

Saat kata pergi menghapus janji

Semua mimpi seolah runtuh menimpaku

Menyisakan kecewa juga rasa bersalah

 

Aku tak bisa menahan langkahmu

Seperti air mata kala mengingat semua

Harapku bagimu adalah nista

Hingga dengan sengaja kau buang semua

 

Sampai kini masih kerap ku terpaku

Pada kisah yang tertulis di buku

Bagai deru yang bergemuruh

Berkecamuk menyayat tubuh

Kala tak sengaja ku eja namamu

 

Aku tak mengerti mengapa kau begitu sakral

Seperti mantra penyembuh kala duka

Pelipur lara kala kecewa

Juga pengobat luka yang tiada dua

 

Kini sewindu sudah aku berkelana

Merangkai sendiri cerita kita

Sejak kau pergi tak ada berdaya

Tertatih-tatih mencari makna

 

di mana lagi bisa ku cari percaya

Sedang semua tak ada beda

Apa sudah waktunya harus beranjak

Membuka diri pada dunia?

 

Entah lah,

Aku tak tahu harus apa

Meski kelam dirundung bayang dan kerinduan

Tapi semua tentangmu tetap lah meneduhkan.

 

Jambi, Februari 2022

Baca juga  Wahai Insan, Dunia Adalah Perjalanan
- Advertisement -

Artikel Lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -spot_img

Berita Terbaru