Sorong, Oerban.com – Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo mengatakan, sektor pertanian merupakan sesuatu yang menjanjikan bagi generasi milenial. Banyak peluang yang bisa dimanfaatkan, jika ingin hebat maka bertanilah.
“Pertanian adalah sesuatu yang pasti menjanjikan bahkan saya ingin katakan kalau kau mau tidak miskin bertani lah, bertani itu pasti hebat menjadi petani milenial pasti keren,” kata Mentan SYL.
Mentan menegaskan, paradigma generasi milenial harus diubah terkait pertanian. Menurutnya, pertanian itu bukan sesuatu yang miskin dan kotor. Untuk mengubah paradigma tersebut, Kementan menargetkan 2,5 juta petani milenial bisa masuk dalam ekosistem pertanian.
“Di Kementan, yang pertama memang harus membangun konsepsi dalam 5 tahun ini harus 2,5 juta petani milenial yang sudah masuk di Kementan. Yang kita lakukan sekarang sudah 1 juta lebih, semua yang sudah dilatih,” ujarnya.
Namun, Kementan tidak bisa berdiri sendiri, melainkan butuh dukungan dari berbagai pihak mulai dari Pemerintah Daerah dan stakeholder lainnya untuk mencapai target 2,5 juta petani milenial.
Sebelumnya, Kementan gencar memberdayakan ribuan pemuda di Indonesia, untuk dididik menjadi petani milenial yang modern, terampil dan akrab.Tahun 2022 merupakan tahun ketiga terlaksananya Program Youth Entrepreneurship and Employment Support Services (YESS).
Memiliki tujuan utama menciptakan kesempatan bagi pemuda-pemudi khususnya di wilayah pedesaan untuk mengembangkan ekonomi mereka di sektor pertanian melalui pengembangan usaha dengan meningkatkan kemampuan bekerja setiap individu, Program YESS berupaya memberikan kontribusi dalam peningkatan pendapatan dan transformasi wilayah pedesaan secara berkelanjutan dan menyeluruh.
Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi mengatakan ada dua kunci utama dalam pelaksanaan program YESS. Baca Juga: YESS Siap Lahirkan Wirausaha Milenial “Pertama, program YESS hadir untuk meningkatkan kapasitas pemuda di perdesaan melalui pendidikan dan pelatihan untuk menjadi agen pembangunan pertanian. Kedua, sasaran dari program YESS, yakni pemuda harus memiliki jiwa kewirausahaan dari hulu sampai hilir,” kata Dedi.
Untuk mendorong kaum muda menggeluti sektor pertanian, Program YESS terus melakukan sinergi dengan sektor-sektor lainnya yang terkait di tingkat nasional maupun daerah untuk bersama-sama menentukan arah dan kebijakan program yang tepat untuk mencapai tujuan. Pada tingkat nasional secara rutin digelar workshop National Multi-Stakeholder Forum (NMSF) yang dilaksanakan oleh National Project Management Unit (NPMU).
Kepala Pusat Pendidikan Pertanian (Kapusdiktan) selaku Direktur Program YESS Idha WIdi Arsanti dalam sambutannya mengatakan dalam forum ini, NMPU selaku pelaksana ditingkat pusat akan menyampaikan strategi dan pencapaian Program YESS dan mendengarkan progress yang telah dilakukan oleh lembaga/instansi lainnya dalam mendorong peningkatan kualitas ekonomi kaum muda pedesaan termasuk kaum perempuan, disabilitas, suku asli dan kaum termajinalkan di sektor pertanian maupun sektor lainnya pada tingkat nasional. “Hasil dari workshop NMSF ini diharapkan dapat menjadi lesson learned dan masukan bagi arah dan strategi Program YESS tingkat nasional kedepannya”, kata Idha.
Ditemui disela-sela kegiatan Project Manager Program YESS, Inneke Kusumawati mengatakan hadir pada kegiatan ini Kementerian/Lembaga lain yang terkait dengan program YESS seperti Kementerian Keuangan, Kementerian Ketenagakerjaam, Kemendes PDTT, Kemenpora, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Aanak dan Perempuan, Kemenkop UMKM serta BAPPENAS. “Para narasumber akan memaparkan terkait Perencanaan Pembangunan Nasional dalam Upaya Regenerasi Petani melalui Program PHLN, Pengelolaan Pembiayaan dan Resiko dalam Program Hibah Luar Negeri, Peningkatan Kompetensi SDM Pertanian melalui Program Pemagangan, Optimalisasi BUMDes dalam Pembangunan Sektor Pertaian, Pemberdayaan Pemuda Perdesaan bidang Pertanian, Pemberdayaan Perempuan di Sektor Pertanian, Penumbuhan UMKM Sektor Pertanian; serta Strategi Peningkatan Skala Usaha Penerima Manfaat Program YESS. Hadir pula Unit Pelaksana Teknis Pusat dan Daerah, Pemerintah Daerah, NPMU, PPIU dan DIT serta Perwakilan penerima Hibah Kompetitif”, jelas Inneke.
Inneke pun mengapresiasi hadirnya Kepala Dinas, Kepala Bappeda dan pihak-pihak yang telah mendukung pelaksanaan program YESS di 4 provinsi sasaran program YESS dan provinsi-provinsi yang akan menjadi lokasi YESS selanjutnya.
Pada kegiatan yang dilaksanakan selama 4 (empat) hari pada tanggal 16 – 19 Juni 2022 di Sorong ini dilaksanakan juga kunjungan lapang ke Poktan Harapan Gawe Makmur di Desa Jaimamo Distrik Mariat Kabupaten Sorong serta Poktan Mekarsari Gendam. Para peserta yang hadir pun saling berbagi pengalaman dalam penerapan pengembangan sektor pertanian serta pelibatan generasi milenial di daerahnya masing-masing.
Editor: Renilda Pratiwi Yolandini