email : [email protected]

23.6 C
Jambi City
Friday, November 22, 2024
- Advertisement -

Kementan  Laksanakan Sekolah Lapang IPDMIP Sebagai Wujud Membangun Kemandirian Petani Di Aceh Utara

Populer

Lhoksukon, Oerban.com – Program Sekolah Lapang  ( SL) Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Project (IPDMIP) yang digelar kementan  kementerian pertanian ( Kementan) dirasakan manfaatnya oleh petani di Kecamatan Makmur Aceh Utara.

Khususnya Manfaat SL  IPDMIP dirasakan kelompok Tani Kuta Bayu  Desa Bayu Kecamatan Kuta Makmur Aceh Utara.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan, SL IPDMIP akan mendorong petani menjadi lebih mandiri karena tujuan utamanya membangun kemandirian petani dalam pengelolaan proses pembelajaran dari oleh dan untuk petani.

“SL IPDMIP akan memberikan banyak pengetahuan untuk petani. Ambil dan serap pengetahuan tersebut dan terapkan di lapangan, sehingga produksi pertanian bisa maksimal,” ungkap Mentan SYL.

Senada dengan Mentan SYL Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian, Dedi Nursyamsi mengatakan sekolah lapang adalah  kegiatan belajar non formal buat petani.

Sekolah lapang yang dipandu oleh penyuluh meliputi  banyak materi  terutama tentang komoditi padi dengan materi pengelolaan sumber daya kesuburanlahan sawah secara berkelanjutan.

Yuskarina selaku penyuluh mengungkapkan bahwa tujuan agar petani mampu melakukan pengelolaan Sumber daya kesuburan lahan sawah secara berkelanjutannya,” ungkap Yuskarina.

“Kegiatan ini merupakan pertemuan sekolah lapang IPDMIP pertemuan ke 3 dengan materi pengelolaan sumberdaya kesuburan lahan sawah secara berkelanjutan yang di hadiri oleh 25 peserta, dimulai dengan diskusi kelompok dan praktek pembuatan bokashi, tambahnya.

Agus Supriadi  selaku  ketua kelompok tani menyatakan peserta sangat bersemangat dalam mengikuti kegiatan sekolah lapang IPDMIP ini, disini kami bisa belajar banyak hal- hal baru yang sangat bermanfaat bagi kami, belajar sambil diskusi mengenai permasalahan yang kami hadapi selama ini  dan bisa praktek langsung seperti pembuatan bokashi,” tambahnya.

Penulis : Wahyudi Narullova

- Advertisement -

Artikel Lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -spot_img

Berita Terbaru