email : [email protected]

24.5 C
Jambi City
Friday, November 22, 2024
- Advertisement -

KAMMI Bandung Sebut Kenaikan Harga BBM Jadi Kado HUT 77 yang Menyengsarakan Rakyat

Populer

Bandung, Oerban.com – Pemerintahan era Joko Widodo sejak tanggal 1 April 2022, melalui PT Pertamina Persero telah memutuskan kenaikan harga bahan bakar minyak non subsidi jenis Pertamax menjadi Rp 12.500 per liter. (23/08)

Sementara itu kabar yang terbaru dari Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan, memberikan sinyal adanya kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) Pertalite dan Solar. Hal ini pun selaras dengan ucapan Presiden Jokowi yang menilai subsidi BBM Membebankan APBN yang telah mengeluarkan Rp500 triliun.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Umum KAMMI Bandung Izussalam menilai, wacana tersebut akan menimbulkan efek ganda yang berdampak pada hal lainnya. Sehingga ini menjadi luka di kelompok masyarakat yang kategori rentan miskin atau masyarakat yang tidak tersentuh bansos ataupun BLT.

“Kenaikan harga BBM jenis pertalite dan solar akan menimbulkan Multiplier Effect (efek berganda) yang berdampak pada kenaikan biaya transportasi dan logistik. Hal ini diikuti dengan kenaikan harga-harga barang terutama kebutuhan pokok rakyat. Sebanyak 67 persen penduduk yang masuk kategori rentan miskin terancam jatuh pada kategori miskin akibat inflasi yang membumbung tinggi. Tentu ini sangat merugikan rakyat,” tegasnya seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Oerban, Rabu (24/8/2022).

Izussalam juga meminta pemerintah untuk menkaji Kembali dampak yang akan diperoleh jika pemerintah meluncurkan kenaikan harga BBM.

“Perekonomian Indonesia belum sepenuhnya pulih dari dampak pandemic Covid 19. Untuk itu Perubahan kebijakan subsidi dan konpensasi energi perlu dikaji ulang oleh pemerintah untuk mempertimbangkan faktor yakni tingkat inflasi, kondisi fisikal dan pemilihan ekonomi,” ujarnya.

Ketua Bidang Kebijakan Publik PD KAMMI Bandung, Luqman Ash-Shiddiqi juga menyinggung soal Narasi pemerintah saat HUT RI Ke-77 “Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat” yang hanya menjadi wacana dalam momentum Hari Kemerdekaan. Seharusnya narasi tersebut membangkitkan dan memulihkan ekonomi masyarakat yang tengah terpuruk pasca covid 19.

Baca juga  PPKM Darurat Diperpanjang, Legislator PKS Minta Bansos Segera Dicairkan

“Baru-baru ini tagar pulih lebih cepat, bangkit lebih kuat menjadi angin segar untuk rakyat. karena dampak pandemi dan melonjaknya harga bahan pokok tempo hari. Jangan sampai tagar pulih lebih cepat, bangkit lebih kuat menjadi angin halus untuk menidurkan masyarakat. Sikap dan Aksi KAMMI jelas untuk turun kejalan jika keputusan dilayangkan oleh presiden mengenai harga BBM Naik, sebab hal itu mencekik ekonomi masyarakat!” tegasnya.

Editor: Renilda Pratiwi Yolandini

- Advertisement -

Artikel Lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -spot_img

Berita Terbaru