Penulis: Ghina Syauqila
Sahabat, masing-masing dari kita pasti memiliki kebiasaan, baik itu kebiasaan positif maupun kebiasaan negatif.
Tapi apakah Sahabat tahu ternyata ada kebiasaan-kebiasaan yang dapat merusak kesehatan mental kita?
Dikutip dari salah satu konten psikoedukasi Instagram @mudahbergaul yang ditulis oleh content creator Dimas Alwin Haryono, S.Psi., terdapat lima kebiasaan yang dapat meru-sak kesehatan mental kita?
Perfeksionis yang berlebihan
Ayooo, siapa nih, di antara Sahabat yang perfeksionis? Maunya serba totalitas, hihi. Tenang saja, Sahabat tidak sendirian, karena Penulis juga seseorang yang perfeksionis 😀 Seorang perfeksionis biasanya tidak ingin hal yang dikerjakannya ‘biasa-biasa saja’, melainkan ingin semuanya sempurna sesuai idealismenya! Itulah mengapa orang-orang yang perfeksionis ketika melihat atau memperoleh suatu kejadian yang tidak sesuai dengan harapannya, ia akan merasa sangat kecewa. Selain itu, keinginan yang besar untuk mengerjakan suatu pekerjaan dengan sempurna membuat seorang perfeksionis merasa bersalah, kesal, dan kacau jika ada sedikit cela saja dalam pekerjaannya. Karena itulah seseorang yang perfeksionis rentan terserang stres! Nah, hayo, para perfeksionis (termasuk saya sendiri), masih mau tetap mempertahankan sikap perfeksionis? Hihi.
Merupakan suatu hal yang wajar apabila kita menginginkan hasil yang terbaik dengan mengerahkan seluruh usaha terbaik pula dalam memperjuangkannya. Tapi jangan sampai itu mengorbankan diri kita sendiri sampai membuat kita lelah secara mental, Sahabat. Memang merupakan suatu hal yang baik berusaha secara maksimal, tapi jangan overmaximal yang membuat diri Sahabat sampai berusaha mendobrak kapasitas diri. Mengembangkan kapasitas diri dan melampaui kapasitas diri itu hal yang berbeda, Sahabat. Yang positif adalah mengembangkan kapasitas diri, namun melampaui kapasitas diri justru hal yang akan merugikan kita.
Multitasking
Multitasking telah banyak dibahas dalam beberapa artikel di Oerban.com ini, hihi. Singkatnya, multitasking adalah mengerjakan banyak hal dalam satu waktu yang bersamaan, yang (menurut sebagian orang) bertujuan agar banyak pekerjaan yang selesai dalam waktu yang dianggap efisien. Tapi multitasking justru membuat kita tidak bisa fokus dan berkonsentrasi karena ada banyak hal yang harus kita kerjakan dengan ‘dua tangan kita dan satu otak kita’. Hasil yang dibuahkan dari aktivitas-aktivitas multitasking ini juga cenderung tidak maksimal karena kita mengerjakannya dengan melibatkan fokus yang terbagi-bagi. Multitasking rentan membuat kita merasa pusing dan stres.
Nah Sahabat, di atas adalah dua dari lima kebiasaan yang dapat merusak kesehatan mental kita. Stres memang kita butuhkan untuk mendorong kita agar terus bergerak maju, tapi kalau terus-menerus menerapkan kebiasaan di atas, stres yang dirasakan pun juga jadi semakin bertumpuk-tumpuk dan tentu tidak ada efek baik dari stres yang bertumpuk-tumpuk.
Untuk tiga kebiasaan lainnya akan dipaparkan dalam artikel yang dapat Sahabat baca di sini (5 Kebiasaan yang Ternyata Dapat Merusak Kesehatan Mentalmu (Bagian 1)).
