Kota Jambi, Oerban.com – Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Jambi menolak pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang dilaksanakan di Bali, dengan alasan adanya tawaran solusi yang dinilai hanya merupakan kedok dari kepentingan.
Penolakan tersebut diwarnai dengan aksi bisu di Simpang BI Telanaipura, Kota Jambi, pada Rabu (16/11/2022) sore.
Direktur Eksekutif Daerah Walhi Jambi, Abdullah menjelaskan, KTT G20 yang diselenggarakan oleh Pemerintah Indonesia membawa tiga pokok agenda yang menjadi inti pembahasan, antara lain: Arsitektur Kesehatan Global, Transformasi Ekonomi Digital, dan Transisi Energi.
“Hal yang menjadi pertanyaan mendasar dalam agenda tersebut, adalah apakah ketiga pokok bahasan itu menjadi jawaban atas kebutuhan rakyat Indonesia di sektor ekonomi, sosial dan lingkungan hidup? Atau bahkan pertemuan ini akan menambah derita rakyat atas ekonomi, lingkungan hidup dan sumber daya alam yang terus dikuasai oleh para investor,” ucapnya.
“Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, negara G20 akan mendorong agenda yang menguntungkan Group 20 -penguasa ekonomi global- dalam berbagai negosiasi di forum KTT Iklim,” tambahnya.
Abdullah menegaskan, negara-negara yang masuk kedalam keanggotaan G20 selalu menawarkan solusi palsu dalam perubahan iklim, dengan kredit karbon dan mekanisme kompensasi untuk hilangnya keanekaragaman hayati yang justru membiarkan bahkan mendorong berbagai perusakan atas planet.
Menurutnya, solusi palsu berbasis jasa layanan alam ini memiliki karakteristik dasar, yaitu mereka mempromosikan bahwa ekosistem tertentu dapat tercemar atau hancur selama area yang sama (dalam ukuran, karakteristik, dan keanekaragaman hayati yang ada) dilestarikan, di mana pun area itu berada, untuk jangka waktu tertentu.
Atas pembahasan negara G20 ini, Walhi Jambi melakukan aksi dan penyataan sikap terhadap KTT G20 yang dinilai hanya memberikan solusi palsu dalam krisis iklim.
“Tidak membahas kepentingan rakyat dan hanya membahas kepentingan investor yang akan berdampak kepada keselamatan rakyat dan lingkungan hidup di Indonesia, khususnya Provinsi Jambi yang menjadi salah satu Provinsi yang memiliki proyek strategis nasional,” tutup Abdullah.