email : [email protected]

24.5 C
Jambi City
Friday, November 22, 2024
- Advertisement -

Menuju Masa Depan Pangan Dunia

Populer

Jakarta, Oerban.com – Mewujudkan Indonesia menjadi lumbung pangan dunia membutuhkan kerja bersama dan konsisten. Bila kesadaran untuk membangun pertanian tidak tumbuh di negara agraris seperti Indonesia, ancaman menjadi negara pengimpor pangan bukan tidak mungkin akan terus terjadi.

“Cita-cita menjadi negara berswasembada pangan harus menjadi keinginan semua pihak. Bukan hanya petani, tetap pembuat kebijakan dan seluruh elemen masyarakat harus sadar betul bahwa pangan adalah kebutuhan primer setiap manusia. Oleh karenanya, membangun ekosistem pertanian mutakhir harus bisa berjalan dengan baik,” ungkap Anggota Bidang Pertanian, Peternakan dan Kemandirian Desa DPP Partai NasDem H.Ayep Zaki dalam keterangannya, Senin (9/1).

Ayep Zaki mengingatkan, keyakinan Indonesia bisa membangun ekosistem pertanian mutakhir bukan tanpa alasan. Ayep menerangkan, bersama Partai NasDem dia sudah menancapkan komitmennya untuk terus bergerak ke berbagai wilayah di Indonesia membangun ekosistem pertanian mutakhir.

“Sebagai orang yang sudah belasan tahun menggeluti dunia pertanian secara konsisten, saya ikut bertanggungjawab terhadap kondisi dan situasi pertanian Indonesia saat ini,” tegas Ayep.

Baca juga: NasDem Makin Serius Garap Ekosistem Pertanian

Dijelaskan Ayep, urusan pertanian bukan semata soal menanam dan memanen semata. Di dalamnya terdapat persoalan pupuk, nutrisi bagi tanaman, harga jual tidak menentu, distribusi hasil panen, hama, kualitas tanah, mafia import pangan, hingga soal tata kelola hasil pertanian itu sendiri.

“Saat ini kita sudah mendengar dan melihat, terjadi di banyak tempat, petani menjadi buruh tani di atas tanah miliknya sendiri. Ini sangat ironis. Bagaimana mungkin bisa terjadi, di sebuah negara agraris tapi rakyatnya menjadi buruh di atas lahannya sendiri,” tukas Ayep.

Oleh karena itu, tambah Ayep, persoalan pertanian harus menjadi pekerjaan rumah bersama. Pertanian harus bisa menguntungkan petani supaya petani sejahtera. Langkanya anak anak muda menjadi petani, harus mampu dikikis agar pertanian menjadi sektor yang juga menguntungkan dan menyenangkan. Pertanian harus bisa menjadi cita-cita banyak anak muda Indonesia.

Baca juga  JAGA KETERSEDIAAN BAWANG MERAH, SUNGAI PENUH SALURKAN BANTUAN KE PETANI

“Indonesia ini kurang apa. Tanahnya subur dan luas, tetapi masih banyak tanah menganggur. Air cukup tersedia, udara bagus, sinar matahari berlimpah setiap hari. Ini adalah wilayah yang sempurna untuk bercocok tanam. Sehingga kalau kita tidak memanfaatkan secara maksimal, orang-orang di luar sana yang menginginkan mengolah tanah kita, karena mereka tidak ingin Indonesia menjadi negara yang pertaniannya berhasil,” papar Ketua Dewan Pakar DPD NasDem Kabupaten Sukabumi itu.

Bakal Calon Legislatif DPR RI dari Dapil Jawa Barat IV (Sukabumi Raya) ini menuturkan, saat ini Bidang Pertanian, Peternakan, dan Kemandirian Desa DPP NasDem telah melakukan uji coba paling tidak di 16 provinsi. Berdasarkan data yang dia terima, hampir seluruh wilayah mengalami kenaikan hasil produksi rata-rata di atas 20%.

“Saya sudah bergerak paling tidak lima tahun terakhir ini untuk mencari jalan keluar, bagaimana bercocok tanam atau bertani di Indonesia yang bisa disesuaikan dengan kondisi petani yang ada hari ini di seluruh wilayah Indonesia. Termasuk kondisi tanah dan cuaca di Indonesia,” terang Ayep.

Ayep juga menyoroti kebutuhan pupuk yang harus dikembalikan kepada hakikat tanaman itu sendiri sebaik mungkin. Menurut Ayep, nutrisi tanaman sangat penting untuk diperhatikan hingga kandungan proteinnya. Pihaknya bahkan telah menemukan komposisi pupuk dari alam Indonesia dan sudah diujicoba dengan peningkatan kualitas dan produktivitas mencapai di atas 20%.

“Sehingga tidak perlu khawatir dan juga gusar dengan kondisi ini. Yang penting hari ini mari kita sama-sama bekerja dukung putra-putri terbaik Indonesia yang mampu membikin solusi untuk bangsa ini,” terang dia.

Ayep masih meyakini banyak putra-putri terbaik bangsa ini yang mampu menyumbangkan pemikiran untuk kebaikan bersama, untuk bangsa dan tidak merugikan kelompok manapun justru menguntungkan semua kelompok, semua mitra pertanian. Filosofi bertani seperti itu yang sedang dan akan terus dikerjakan selama-lamanya.

Baca juga  Biaya Tinggi, Harga Lebih Rendah: Petani Ukraina Diperas oleh Tambang

“Dan yang paling penting menguntungkan juga untuk alam ini, menguntungkan untuk tanah berarti menguntungkan untuk tanaman itu sendiri, menguntungkan juga ekosistem-ekosistem yang ada di lingkungan, termasuk menguntungkan makhluk hidup terutama manusia,” tegas Ayep.

Saat ini bersama Ketua Bidang Pertanian, Peternakan, dan Kemandirian Desa DPP NasDem, H. Sulaeman L. Hamzah dan Gubernur Akademi Bela Negara (ABN) NasDem IGK Manila, Ayep bekerja mulai dari budidaya padi, jagung dan kedelai. Tiga varietas ini yang paling besar dikonsumsi masyarakat Indonesia. Setelah itu semua tanaman palawija dan buah-buahan untuk kebutuhan nutrisi terhadap tubuh manusia dan seterusnya.

“Maka saya cukup optimistis menata masa depan sektor pertanian di Republik Indonesia tercinta ini dan tidak ada sedikitpun kekhawatiran Indonesia akan kekurangan pangan. Bahkan saya sangat optimis Indonesia pasti berdaulat pangan. Indonesia pasti jadi lumbung pangan,” kata Ayep.

Kunci lainnya lanjut Ayep adalah harga pokok produksi budidaya harus jauh di bawah pasar. Hal itu kata dia dapat diraih dengan meningkatkan produktivitas dan kualitas budidaya pertanian dengan memaksimalkan. Media tanam yang sempurna, begitupun konsumsi pupuk dalam bentuk pupuk protein vitamin dan nutrisi yang dibutuhkan tanaman harus sempurna.

“Mulai dari Aceh sampai Merauke, wilayah utara maupun selatan seumumnya Indonesia sangat baik untuk budidaya pertanian. Maka saya mengajak, ayo kita bersama-sama bermitra untuk budidaya yang baik di Indonesia agar menjadi solusi untuk Indonesia yang dunia,” tukas dia.

Masih kata Ayep salah satu bentuk tanggungjawabnya dalam kondisi pertanian Indonesia saat ini adalah terus konsentrasi, fokus dan semangat juga riang gembira dalam menata kebaikan pada bidang produksi budidaya pertanian.

“Kita akan terus bekerja paling tidak sepuluh tahun ke depan dan seterusnya menjadi dua puluh tahun, tiga puluh tahun sehingga Indonesia menjadi negara yang sejajar dengan seluruh bangsa maju di dunia ini,” pungkasnya. (*)

Baca juga  Tingkatkan Kompetensi SDM Pertanian, Bapeltan Jambi Gelar”Jambi Berswara” Volume 12 

Editor: Ainun Afifah

- Advertisement -

Artikel Lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -spot_img

Berita Terbaru