Ankara, Oerban.com – Presiden Recep Tayyip Erdogan meresmikan kompleks perpustakaan terbesar di Istanbul pada Jumat (13/1/2023). Ia mengatakan bahwa perpustakaan itu akan berfungsi sebagai pusat budaya bagi pecinta buku.
“Barak Ramiyang telah kami renovasi sebagai perpustakaan memiliki tempat penting dalam sejarah negara kami dalam 200 tahun terakhir,” kata presiden pada upacara peresmian.
Wakil Presiden Fuat Oktay, Ketua Parlemen Mustafa Sentop, Juru Bicara Kepresidenan Ibrahim Kalin, Menteri Dalam Negeri Sueyman Soylu, Menteri Pertahanan Hulusi Akar, Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Mehmet Nuri Ersoy, menteri lainnya dan seniman terkemuka menghadiri peresmian tersebut.
Berasal dari pertengahan abad kedelapan, Barak Rami dihidupkan kembali sebagai Perpustakaan Rami setelah pekerjaan restorasi, renovasi, dan pembangunan kembali yang berlangsung selama sekitar empat tahun. Proyek untuk mengubah Barak Rami, yang terdaftar sebagai “kekayaan budaya” pada tahun 1972, menjadi perpustakaan umum nasional diumumkan oleh Presiden Erdogan pada Juni 2018 saat makan malam buka puasa di ibu kota Ankara.
Perpustakaan Rami, yang akan menjadi perpustakaan terbesar di Istanbul dengan sejarah lebih dari 250 tahun, telah dirancang sebagai kampus besar dengan ruang baca individu dan kelompok, area aktivitas, ruang lokakarya, dan pusat disabilitas yang disiapkan untuk para penyandang disabilitas. Ini juga akan berfungsi sebagai ruang untuk seminar, pameran, dan percakapan.
Kampus diatur untuk menarik semua orang dari anak-anak hingga remaja, dari mahasiswa hingga akademisi, dan akan melayani pembaca dan peneliti sepanjang waktu.
Saliha Yıldız yang bertempat tinggal di Eyupsultan, dekat dengan kawasan perpustakaan baru mengatakan, “Saya harap ini akan dievaluasi dengan sangat baik karena tidak banyak orang di sekitar saya yang membaca buku, tetapi saya ingin budaya perpustakaan menyebar luas di kalangan anak muda. Kami memiliki anak. Saya (berharap) mereka (mendapatkan) pengetahuan dan kebijaksanaan. Saya pikir jika mereka nongkrong di perpustakaan, mereka akan belajar sesuatu,” katanya.
Siswa Muhammet Talha Solgun, yang mengatakan dia berencana untuk datang ke Perpustakaan Rami bersama teman-temannya, mencatat, “Sekolah saya tepat di seberang perpustakaan.”
Menurut informasi yang diperoleh dari Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata, Barak Rami dibangun pada masa Sultan Mustafa III (1757-1774) dan direnovasi serta diperluas oleh Sultan Mahmud II antara tahun 1828 dan 1829. Barak tersebut digunakan sebagai tempat tinggal Sultan Abdulmecid. markas militer selama Perang Krimea dan memperoleh bentuk terakhirnya pada masa pemerintahan Sultan Abdulhamid II.
Mereka terus melayani tentara selama tahun-tahun pertama republik dan mengakhiri fungsi militernya pada 1960-an. Belakangan, bangunan yang dipindahkan ke Kota Metropolitan Istanbul (IBB) pada 1980-an itu digunakan sebagai tempat parkir, lapangan sepak bola dan olahraga, serta gudang makanan.
Perpustakaan adalah tambahan terbaru untuk spektrum proyek budaya penting yang dilakukan dalam beberapa tahun terakhir, yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran membaca lebih banyak, dan dibayangkan sebagai “lembah buku” yang unik di jantung kota Istanbul.
Pada tahun 2021, data yang diterbitkan oleh Institut Statistik Turki (Turkstat) menunjukkan jumlah perpustakaan yang beroperasi di Turkiye meningkat 1,7% dibandingkan tahun 2020 dan mencapai 34.555, Anadolu Agency (AA) melaporkan. Jumlah ini terus meningkat dari waktu ke waktu sejak laporan Turkstat untuk tahun 2017 mengungkapkan bahwa negara tersebut memiliki sekitar 29.000 perpustakaan di seluruh negara pada saat itu.
Selain Perpustakaan Kepresidenan, yang luasnya 125.000 meter persegi (1,35 juta kaki persegi) dan memiliki kapasitas tempat duduk sekitar 5.500 orang, sekitar 612 perpustakaan universitas, 1.252 perpustakaan umum, dan 32.690 perpustakaan lain yang berafiliasi dengan lembaga pendidikan formal dan nonformal beroperasi di seluruh negeri.
Sumber: Daily Sabah
.){kind=link}