Muaro Jambi, Oerban.com – Populasi penduduk yang semakin bertambah berdampak pada tingginya permintaan di sektor pangan, salah satunya pangan hewani. Pangan hewani merupakan sumber protein yang sangat penting bagi pemenuhan gizi masyarakat. Pemenuhan kebutuhan protein tentu berkaitan erat dengan peningkatan SDM suatu bangsa.
“Ada 267 juta penduduk Indonesia ada ditangan kita, yang harus dipenuhi pangannya. Apa yang mereka makan tergantung kerja keras dan yang kita hasilkan. Oleh karena itu kita tidak boleh main-main, karena ini menyangkut harga diri bangsa kita”, kata Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo juga menyampaikan peningkatan kualitas SDM menjadi salah satu fokus Kementan. Peran SDM sangat penting dalam pertanian. Karena SDM yang bisa meningkatkan produktivitas pertanian. Oleh karena itu, Kementerian akan terus berupaya untuk meningkatkan kapasitas SDM baik lewat pelatihan maupun bimtek.
Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian Kementan, Dedi Nursyamsi menyampaikan peningkatan Sumber Daya Manusia menjadi hal penting. Karena melalui Sumber Daya Manusia yang berkualitas akan dapat menciptakan inovasi serta terobosan-terobosan yang dibutuhkan pertanian.
Sejalan dengan pernyataan tersebut, Kementerian Pertanian melalui Unit Pelaksana Teknis Bapeltan Jambi di tahun 2023 ini menyelenggarakan pelatihan pemeliharaan sapi. Pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan kompetensi peserta pelatihan mengenai pemeliharaan ternak sapi, baik dari segi pemeliharaan, pakan, hingga dari sisi kesehatan ternak. Apalagi kita pernah dihantam oleh wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak beberapa waktu silam.
Untuk memperdalam materi pelatihan, peserta tidak hanya mendapatkan materi di kelas tetapi juga melihat langsung kegiatan pemeliharaan ternak sapi yang dikelola oleh peternak sukses di provinsi Jambi. Tim dari Bapeltan Jambi telah menelusuri dan memilih salah satu peternakan sapi yang berada di daerah Kumpeh Ulu kabupaten Muaro Jambi untuk dijadikan sebagai tempat praktek lapang. Peternakan Sapi ini dikelola oleh Iwan selaku peternak lokal dimana ternak yang dimilikinya berjumlah lebih kurang 30 ekor, terdiri dari berbagai jenis sapi lokal, simental, brangus, dan limosin.
Di peternakan ini juga telah menerapkan inovasi teknologi dalam peningkatan produktivitas ternak melalui Inseminasi Buatan (IB). Adapun inseminatornya adalah Nabawi, S.Pt. Pemberian pakan tambahan disiapkan dari ampas tahu yang dicampur dengan dedak dan garam. Selain itu, Iwan juga telah melakukan pengolahan limbah sebagai pupuk sawit. Serta telah bermitra dengan rumah pemotongan hewan (RPH) dalam pemasaran ternak dan dipasarkan pada saat peringatan hari-hari besar.
Mengingat perkembangan penduduk yang meningkat pesat, dan upaya menciptakan SDM yang berkualitas, diharapkan pelatihan bagi peternak untuk terus digalakkan. Serta pentingnya penyampaian informasi secara masif mengenai kesehatan ternak kepada masyarakat. Dengan begitu masyarakat dapat melakukan tindakan yang tepat dalam menghadapi kasus yang terjadi pada ternak mereka. (Ferdinal)
Editor: Ainun Afifah
