Muaro Jambi, Oerban.com – Optimalisasi sumber daya pertanian yang sudah ada merupakan salah satu cara dalam pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat. Salah satunya yaitu dalam rangka peningkatan produksi daging nasional maka perlunya optimalisasi perkebunan kelapa sawit dengan hewan ternak sapi. Mendukung hal tersebut UPT Bapeltan Jambi akan melaksanakan pelatihan integrasi sawit sapi.
Menteri Pertanian, Republik Indonesia Syahrul Yasin Limpo (SYL) menjelaskan bahwa integrasi sawit dan sapi mempunyai potensi yang sangat besar dan menyangkut kepentingan negara dan rakyat banyak. Sawit saat ini telah menjadi salah satu kekuatan nasional, dan apabila dapat diintegrasikan dengan ternak sapi maka kekuatan itu akan semakin besar. Jika integrasi ini dapat dijalankan, maka produksi sapi yang dihasilkan dapat menjadi substitusi impor untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.
Pelatihan integrasi sawit sapi yang dijadwalkan pada 24-30 Januari 2023 ini akan dilaksanakan melalui tatap muka di dalam kelas dan kunjungan lapang. Kunjungan lapang dilakukan guna meningkatkan pemahaman peserta atas materi yang telah diberikan oleh widyaiswara/fasilitator di dalam kelas. Kunjungan lapang dalam pelatihan kali ini akan dilaksanakan di P4S Suka Maju yang merupakan binaan Bapeltan Jambi.
P4S Suka Maju berlokasi di desa Kota Baru kecamatan Geragai Kabupaten Tanjung Jabung Timur Provinsi Jambi. Dibentuk pada tanggal 25 September 2019 dan telah memiliki sertifikat P4S kelas Madya. Bidang usaha utama yang ditekuni adalah peternakan, dengan kegiatan antara lain pemanfaatan biogas, pembuatan pakan ternak (Silase), pembuatan kompos organik, pembuatan POC (Pupuk Organik Cair), bio enzim dan bio pestisida serta pengolahan limbah cair dan padat yang dilakukan secara intensif. Pemanfaatan berbagai pengolahan limbah pun bisa digunakan untuk pemupukan sawit di lahan sendiri.
Suparli selaku ketua P4S Suka Maju merasa senang akan diadakannya kunjungan praktek lapang dilokasi P4S-nya. Dengan kunjungan lapang ini, diharapkan bisa menjadi media berbagi informasi antar petani sehingga dapat menambah wawasan dan pengalaman untuk meningkatkan dan memajukan usaha taninya masing-masing. Dengan begitu kesejahteraan petani dapat diraih bersama.
Penulis : Wahyudi Narullova
