email : [email protected]

24.5 C
Jambi City
Friday, November 22, 2024
- Advertisement -

Kelompok Tani Guyub Rukun Pelepat Ilir Kabupaten Bungo Kembangkan Kompos  Organik dari Limbah Ternak dan Pelepah Kelapa Sawit

Populer

Muaro Bungo, Oerban.com – Secara umum, pengertian limbah adalah buangan atau material sisa yang dianggap tidak memiliki nilai yang dihasilkan dari suatu proses produksi, baik industri maupun domestik (rumah tangga). Ada juga yang mengatakan bahwa definisi limbah adalah semua material sisa atau buangan yang berasal dari proses teknologi maupun dari proses alam yang kehadirannya tidak bermanfaat bagi lingkungan dan tidak memiliki nilai ekonomis.

Pada dasarnya berbagai jenis limbah dihasilkan oleh kegiatan manusia, limbah hasil pertanian, maupun limbah ternak. Limbah ini dapat diolah kembali menjadi kompos. Salah satunya seperti yang dilakukan oleh kelompok tani yang telah mengembangkan kompos an-organik.

Sebagai penghasil kelapa sawit terbesar di dunia, Indonesia berpotensi menghasilkan  limbah sawit yang sangat besar pula. Limbah sawit yang cukup besar ini belum dimanfaatkan dengan baik, padahal potensi limbah kelapa sawit yang sangat besar ini dapat memberikan nilai tambah pada industri sawit nusantara.

Lmbah padat, limbah cair dan limbah gas, semuanya masih dapat dimanfaatkandengan baik untuk bahan bakar, pakan ternak, pupuk, bahan industri, biogas , listrik, dan sebagainya.

Pada beberapa  kesempatan SYL menjelaskan, penggunaan pupuk an-organik secara  berlebihan dan terus menerus dapat menyebabkan degrasi mutu lahan. Inilah yang telah dikembangkan oleh kelompok tani Guyub Rukun Desa Purworsari, Kecamatan Pelepat Ilir,  Kabupaten Bungo.

Bais Kurniawan selaku anggota kelompok tani menjelaskan, saat ini kelompok tani Guyub Rukun  telah menghasilkan kompos  organic dari limbah ternak dan pelapah sawit dengan kapasitas 2  ton/ bulan.

Bais Kurniawan sendiri  adalah Alumni purnawidya  pelatihan teknis bidang  pertanian yang telah dilaksanakan oleh Bapeltan Jambi baru-baru ini.

Ini membuktikan bahwa rencana implentasi yang dibuat oleh peserta pelatihan telah dilaksanakan langsung di lapangan oleh alumni peserta pelatihan .

Baca juga  Tingkatkan Pendapatan Keluarga Tani, Penyuluh Bangko Dampingi Petani Berbudaya Melon Dengan Teknologi Tepat Guna

Selaras dengan yang diarahkan Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi, menggaris bawahi bahwa kunci sukses pembangunan pertanian adalah peningkatan produktivitas, yang berada di tangan petani dan penyuluh.

Penulis: Puji Lestari

- Advertisement -

Artikel Lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -spot_img

Berita Terbaru