Washington, Oerban.com – Negara-negara Barat menyetujui batas harga baru pada hari Jumat (4/2/2023) untuk ekspor produk minyak Rusia. Menurut Menteri Keuangan AS Janet Yellen, harga tersebut akan ditetapkan di atas batas harga minyak mentah pada bulan Desember dan selanjutnya dilakukan pembatasan terhadap pendapatan minyak Rusia sambil menjaga pasar energi global dipasok.
Koalisi yang memberlakukan langkah-langkah tersebut, ekonomi G7, UE dan Australia, menetapkan batas harga baru pada $100 per barel untuk produk yang diperdagangkan dengan harga premium untuk minyak mentah, terutama solar, dan $45 per barel untuk produk yang diperdagangkan dengan harga diskon seperti bahan bakar minyak dan nafta.
Batas harga, bersama dengan larangan Uni Eropa terhadap impor produk minyak Rusia yang juga mulai berlaku pada hari Minggu, berupaya membatasi kemampuan Moskow untuk mendanai perangnya di Ukraina, yang dimulai hampir setahun lalu.
“Batas yang baru saja kami tetapkan sekarang akan memainkan peran penting dalam kerja koalisi global kami untuk menurunkan kemampuan Rusia untuk menuntut perang ilegalnya,” kata Yellen dalam sebuah pernyataan setelah perjanjian itu dirilis.
Langkah tersebut mengikuti pelarangan koalisi pada 5 Desember atas penggunaan asuransi, keuangan, dan perantara maritim yang dipasok Barat untuk minyak mentah Rusia yang berlayar di laut dengan harga di atas $60 per barel.
“Sanksi dan batasan harga memaksa Presiden Rusia Vladimir Putin untuk memilih antara mendanai perang brutalnya atau menopang perekonomiannya yang kesulitan,” kata Yellen
Pendapatan anggaran bulanan Rusia dari minyak dan gas turun pada Januari ke level terendah sejak Agustus 2020 di bawah dampak sanksi Barat terhadap ekspornya yang paling menguntungkan.
Bulan ini, Rusia berencana untuk meningkatkan ekspor diesel dalam upaya untuk mengatasi embargo UE, pembatasan harga dan kekurangan kapal tanker, menurut data dari pedagang dan Refinitiv.
“Pasar energi global tetap dipasok dengan baik dan laporan publik menunjukkan bahwa importir minyak seperti China dan India menggunakan batas harga untuk mendorong tawar-menawar yang tajam pada minyak Rusia,” kata Yellen.
Yellen menyebutkan, langkah-langkah tersebut mengganggu rantai pasokan militer Rusia mempersulit Kremlin untuk melengkapi pasukannya dan melanjutkan invasi tanpa alasan.
Sumber: Reuters