Dhaka, Oerban.com – Ribuan pengungsi kehilangan tempat tinggal pada Minggu (5/3/2023) setelah kebakaran besar terjadi di sebuah kamp yang penuh sesak bagi Muslim Rohingya di Bangladesh selatan, kata seorang petugas pemadam kebakaran dan PBB.
Tidak ada korban yang dilaporkan di kamp Balukhali di distrik Cox’s Bazar, kata Emdadul Haque, seorang petugas pemadam kebakaran.
Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR) di Bangladesh mengatakan dalam sebuah tweet bahwa relawan pengungsi Rohingya menanggapi kebakaran tersebut dengan agensi dan mitranya memberikan dukungan.
Lebih dari 1 juta pengungsi Rohingya telah melarikan diri ke Bangladesh dari Myanmar selama beberapa dekade, termasuk sekitar 740.000 orang yang melintasi perbatasan mulai Agustus 2017, ketika militer Myanmar melancarkan tindakan brutal.
Kondisi di Myanmar semakin memburuk sejak militer mengambil alih pada tahun 2021, dan upaya untuk mengirim kembali para pengungsi telah gagal.
Tahun lalu, Amerika Serikat mengatakan penindasan Rohingya di Myanmar sama dengan genosida setelah pihak berwenang AS mengkonfirmasi laporan kekejaman massal terhadap warga sipil oleh militer dalam kampanye sistematis terhadap etnis minoritas.
Muslim Rohingya menghadapi diskriminasi yang meluas di Myanmar yang mayoritas beragama Buddha, di mana sebagian besar ditolak kewarganegaraannya dan banyak hak lainnya.
Sumber: Daily Sabah