Oleh : Muthia Arahmah
“Penindasan kepada makhluk yang lemah itu cuman kesenangan yang sementara, kamu sudah merugikan dirimu sendiri bahkan masa depanmu, karena dunia tidak bisa diam, dan akhirat akan membalas penindasanmu”
Pada dasarnya Bullying berasal dari kata bully, yang dalam kamus Oxford diartikan sebagai seseorang yang terbiasa berusaha untuk menyakiti atau mengitimindasi mereka yang mereka anggap rentan.
Dilansir dari bullying.co.uk bullying biasanya didefenisikan sebagai pelaku berulang yang dimaksudkan untuk melukai seseorang baik secara emosional maupun fisik, bullying sering ditujukan pada orang tertentu karena ras, agama, jenis kelamin, orientasi seksual, penampilan, hingga kondisi fisik seseorang.
Bullying adalah perilaku agresif yang tidak diinginkan di antara anak-anak usia sekolah. Karena bullying melibatkan ketidakseimbangan kekuatan yang nyata atau dirasakan (oleh korban maupun pelaku). Perilaku bullying berpotensi diulangi seiring berjalannya waktu dan berpotensi menimbulkan masalah jangka panjang baik untuk korban maupun pelaku.
Banyak dari beberapa negara yang telah melakukan aksi pembullyan terhadap anak-anak sekolah baik dari SD, SMP maupun SMA bahkan Perguruan Tinggi. Tingginya presentase diagram pembullyan karena hilangnya generasi generasi akif dan puncaknya masalah social terhadap lingkungan. Bully adalah suatu tindakan yang tidak terpuji bagi kalangan sekolah karena bisa menyebabkan cacat mental bagi korban mengalaminya. Bully salah satu tindakan yang selalu diawasi, karena bully menimbulkan dampak negative yang paling besar. Contohnya Bunuh Diri.`
Sebuah kisah anak SMP yang pernah dibully teman-temannya disaat sekolah. Ia dibully karena banyak teman-teman dikelasnya tidak menyukainya.(karena ia hanya hidup pas-pasan dan lemah terhadap pembelajaran). Hingga timbullah rasa bully baik secara bully fisik, bully verbal maupun social pada pelaku pembullyan. Hari-harinya selalu terjadi penindasan pada akhirnya ia sempat melakukan bunuh diri, akan tetapi diselamatkan oleh sahabatnya sendiri. Karena tidak kuat atas penindasan verbal maupun social yang terjadi. Tahun demi tahun berganti pada masa akhir SMP pelaku pembuly sontak meminta maaf dan berjanji agar tidak mengulanginya lagi. Dan korban pembullyan memaafkannya walaupun itu tidak mudah baginya jika mengingat kejadian itu sedikit membuatnya trauma. Beberapa tahun kemudian pelaku pembullyan sudah tidak bersekolah lagi, karena ia dikeluarkan dari sekolah atas pelanggaran peraturan sekolah.
Apakah ini namanya karma?
Wallahualam. Hidup tidak selalu diatas, adakalanya dibawah karena ulah kita
“memaafkan memang mudah, melupakan begitu susah”
Ia mengikhlaskan atas semua yang terjadi, be positive thinking because Allah know. Allah sudah memilihkan yang mampu menghadapinya. Mungkin banyak beranggapan bahwa menjadi alumni korban pembullyan hidup nya santai santai saja, padahal jika disinggung dengan kata bully, ia pasti merasakan betapa sakitnya bahkan sedikit trauma jikalau diingat.
Untuk itu, yang tinggi jangan anggap remeh yang rendah. Kamu tidak akan pernah tau bagaimana posisimu di masa depan kelak. Karena bully ialah ketidakadilan yang bersifatnya sementara, bahkan langit sebagai saksi mata, dan dunia sebagai tempat sandiwara, akhiratlah pembalasannya.
Minta ijin buat copas tulisan dan gambarnya ya kak… Buat konten tentang stop bullying🙏🙏🙏 makasih kak…
Silahkan kakak, semoga bermanfaat
Terimakasih… Barangkali ada waktu bisa mampir di konten Bunda Akmal Chanel ya kak… Bisa dilihat filmnya tentang Stop Bullying, disitu saya cantumkan nama kakak juga, semoga suka… Terimakasih… 🤗🤗🤗