Ankara, Oerban.com – Bulan suci Ramadhan, ketika umat Islam di seluruh dunia tidak makan apa pun dari senja hingga fajar, adalah kesempatan besar untuk berhenti merokok, menurut Galip Ekuklu, seorang profesor di Universitas Trakya.
Ekuklu menyatakan keprihatinannya bahwa beberapa perokok sering merokok setelah berbuka puasa.
“Buka puasa dengan rokok sangat berbahaya. Merokok saat berbuka puasa meningkatkan produksi asam lambung dan menyebabkan sakit perut. Merokok juga berdampak buruk pada paru-paru,” ungkapnya.
Berbicara kepada Anadolu Agency (AA), Ekuklu menekankan efek berbahaya dari produk tembakau seperti rokok, rokok elektronik, dan vaping terhadap kesehatan manusia. Ia juga menjelaskan aspek psikologis dari kecanduan merokok selama Ramadan.
Memperhatikan bahwa perokok pergi untuk waktu yang lama tanpa nikotin selama puasa, Ekuklu mengatakan kecanduan psikologis mempengaruhi orang lebih dari kecanduan nikotin itu sendiri, karena mereka menghabiskan waktu berjam-jam menunggu untuk berbuka puasa.
“Mereka yang ingin menyerah disarankan untuk bertindak dengan tekad. Jka mereka berencana untuk berhenti selama Ramadan, sangat penting untuk mengidentifikasi dan menetapkan waktu. Menetapkan waktu seperti ‘Saya akan berhenti selama Ramadan’ adalah metode yang berguna untuk berhenti merokok,” kata pakar kesehatan tersebut.
ia menambahkan, nikotin patch dapat digunakan untuk menghentikan kecanduan nikotin akibat penggunaan narkoba.
Sumber: Daily Sabah
