Oerban.com – Perekonomian yang bertumbuh merupakan harapan di setiap negara baik dalam negara berkembang maupun negara maju, karena hal tersebut sangat berpengaruh dalam menunjang kesejahteraan masyarakat suatu negara. Salah satu kebijakan yang bisa dilakukan oleh pemerintah dalam mengatur kesejahteraan masyarakat ialah dengan menerapkan kebijakan moneter.
Kebijakan moneter adalah sebuah kebijakan yang dikeluarkan oleh otoritas moneter yaitu bank sentral dengan mengatur persediaan uang untuk mencapai tujuan tertentu. Tujuan utama dari kebijakan moneter adalah mencegah terjadinya peningkatan uang beredar secara berlebihan atau sangat kurang.
Dari sudut pandang ekonomi islam kebijakan moneter memiliki tujuan yang kurang lebih sama sebagaimana yang dikatakan oleh Umar Chapra yakni:
- Kelayakan ekonomi yang luas berlandaskan full employment dan tingkat pertumbuhan ekonomi yang optimum
- Keadilan sosio-ekonomi dengan pemerataan distribusi pendapatan dan kesejahteraan.
- Stabilitas dalam nilai uang sehingga memungkinkan medium of exchange dapat dipergunakan sebagai satuan perhitungan, patokan yang adil dalam penangguhan pembayaran, dan nilai tukar yang stabil.
Pertama, kelayakan ekonomi yang luas berlandaskan terpenuhinya lapangan pekerjaan jelas sekali disini tujuan dari kebijakan moneter ialah menghapuskan tingkat pengangguran dengan memenuhi kebutuhan lapangan pekerjaan disuatu negara sehingga pertumbuhan ekonomi pada suatu negara akan berjalan secara optimal.
Kedua, keadilan sosio-ekonomi dengan pemerataan pendapatan dan kesejahteraan. Dalam islam kekayaan haruslah tersebar secara merata dan dilarang hanya terpusat kepada individu, kelompok atau golongan saja. Maka pemerataan harus dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat agar tidak terjadi kesenjangan yang amat tajam, agar yang kaya tidak terlalu kaya dan yang miskin terlalu miskin. Dan pada akhirnya kesejahteraan akan menjadi capaian dalam perekonomian dalam suatu negara.
Ketiga, stabilitas dalam nilai mata uang. Pemerintah tentu haruslah menjaga kestabilan nilai mata uang, karena kalau kita melihat hari ini sifat mata uang itu mengambang. Pera pemerintah melalui kebijakan moneter sangat diperlukan, karena jika nilai mata uang tersebut tidak stabil contoh yang paling riil ialah para investor akan enggan untuk menanamkan uangnya didalam negara tersebut.
Penulis: Abdul Rohman Siddiq, mahasiswa Program Studi Ekonomi Islam Universitas Jambi