Ankara, Oerban.com — Presiden Recep Tayyip Erdogan membahas situasi saat ini di Sudan, Kamis (17/4/2023). Ia menyerukan semua pihak untuk menghentikan permusuhan, dan menyoroti pentingnya melindungi warga Turki dan properti mereka di tengah krisis yang sedang berlangsung di negara itu dengan para pejabat Sudan, kata Direktorat Komunikasi Kepresidenan.
Menurut pernyataan direktorat, Erdogan mengadakan panggilan telepon terpisah dengan Ketua Dewan Kedaulatan Sudan Jenderal Abdel Fettah al-Burhan, dan Wakil Ketua dan pemimpin Pasukan Dukungan Cepat (RSF) Muhammad Hamdan Dagalo.
Selama panggilan di mana perkembangan di Sudan dibahas, Presiden Erdogan mengatakan bahwa Turki mengikuti peristiwa di negara persaudaraan Sudan dengan prihatin.
Erdogan menyatakan bahwa Turki telah dengan tulus mendukung proses transisi di Sudan sejak awal. Ia juga mengatakan peristiwa baru-baru ini telah merusak perjuangan yang telah berlangsung sejak 2018 dan membahayakan keuntungan dari masa transisi.
Erdogan mengajak para pihak untuk mengakhiri konflik dan pertumpahan darah dan untuk kembali ke suasana dialog. Ia juga meminta Sudan untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk memastikan persatuan masyarakat dan untuk menyelesaikan masalah dengan akal sehat dan pikiran terbuka.
Lebih lanjut Erdogan mengatakan, Turki akan terus mendukung Sudan dan rakyatnya dalam proses ini, dan siap untuk memberikan semua jenis dukungan, termasuk menjadi tuan rumah kemungkinan inisiatif mediasi.
Menunjukkan bahwa para pejabat Sudan harus menjunjung tinggi perlindungan kehidupan dan harta benda warga dan institusi Turki di Sudan, Erdogan juga menekankan bahwa langkah-langkah yang tepat harus diambil untuk memastikan penggunaan Bandara Khartoum yang aman, untuk memastikan transportasi warga Turki ke Turki dan untuk membuka koridor bantuan kemanusiaan darurat.
Lebih dari 300 orang tewas selama enam hari ketika pertempuran meletus antara pasukan yang setia kepada panglima militer Sudan Abdel Fattah al-Burhan dan wakilnya, Mohamed Hamdan Daglo, yang memimpin Pasukan Dukungan Cepat paramiliter (RSF).
Sumber: Daily Sabah