Moskow, Oerban.com — Menurut sebuah dekrit yang ditandatangani oleh Presiden Rusia Vladimir Putin pada hari Selasa (25/4/2023), Moskow mengambil kendali sementara atas aset Rusia dari dua perusahaan energi asing, yang menandakan tindakan serupa dapat diambil terhadap perusahaan lain.
Menguraikan kemungkinan pembalasan jika aset Rusia di luar negeri disita, dekrit tersebut menunjukkan Moskow telah mengambil tindakan terhadap divisi Rusia Uniper SE dan kepemilikan Fortum Oyj Finlandia.
Dekrit itu mengatakan Rusia perlu mengambil langkah-langkah mendesak untuk menanggapi tindakan yang tidak ditentukan dari Amerika Serikat dan lainnya yang dikatakannya tidak ramah dan bertentangan dengan hukum internasional.
Keputusan itu mengatakan bahwa Rosimushchestvo, agen properti pemerintah federal, untuk sementara mengendalikan saham di kedua entitas.
Pada bulan Februari, Menteri Keuangan AS Janet Yellen mengatakan Rusia harus menanggung biaya kerusakan yang disebabkan oleh perangnya di Ukraina, menambahkan bahwa ada hambatan hukum yang signifikan untuk menyita aset-aset utama Rusia yang dibekukan.
Pada hari Senin, bank milik negara Bank VTB PAO CEO mengatakan Rusia harus mempertimbangkan untuk mengambil alih dan mengelola aset perusahaan asing seperti Fortum, hanya mengembalikannya ketika sanksi dicabut.
Rosimushchestvo mengatakan lebih banyak perusahaan asing dapat menemukan aset mereka di bawah kendali sementara Rusia, TASS melaporkan. Badan tersebut akan memastikan aset dijalankan berdasarkan kepentingannya bagi perekonomian.
“Keputusan itu tidak menyangkut masalah kepemilikan dan tidak merampas pemilik aset mereka. Manajemen eksternal bersifat sementara dan berarti pemilik asli tidak lagi memiliki hak untuk membuat keputusan manajemen,” kata TASS mengutip agensi tersebut.
Oktober lalu, Presiden Dewan Eropa Charles Michel mengatakan Uni Eropa mempertimbangkan untuk menggunakan aset Rusia yang dibekukan di bawah sanksi terhadap Moskow untuk membangun kembali Ukraina.
Penjualan aset oleh investor dari negara-negara tidak bersahabat, seperti istilah Moskow yang menjatuhkan sanksi terhadap Rusia setelah invasinya ke Ukraina, memerlukan persetujuan dari komisi pemerintah dan, dalam beberapa kasus.
Pada bulan Februari, Uniper menilai saham mayoritasnya di divisi Rusia Unipro dengan simbolis 1 euro untuk mencerminkan kemungkinan kemungkinan penjualan yang direncanakan kepada pembeli Rusia akan gagal. Selain itu, Fortum telah memperingatkan pemegang saham ada risiko aset Rusia-nya dapat disita.
Sumber: Daily Sabah