Brussel, Oerban.com – Para pemimpin Armenia dan Azerbaijan akan bertemu minggu depan di Brussel, kata Uni Eropa pada Senin, upaya terbaru untuk mengamankan perjanjian perdamaian yang tahan lama dan menyelesaikan perbedaan yang sudah berlangsung lama atas wilayah Nagorno-Karabakh.
Pertemuan pada 14 Mei antara Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan dan Presiden Azeri Ilham Aliyev mengikuti pembicaraan antara dua menteri luar negeri mereka yang mendorong Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken untuk menyarankan terobosan itu mungkin dilakukan.
Sebuah pengumuman di situs Dewan Uni Eropa mengatakan pertemuan tiga sudut dengan Presiden Dewan Charles Michel akan berlangsung di markas besar Uni Eropa.
Armenia dan Azerbaijan, keduanya bekas negara Soviet, telah berperang dua kali selama 30 tahun yang berfokus pada Nagorno-Karabakh, yang diakui sebagai bagian dari Azerbaijan tetapi sebagian besar dihuni oleh orang Armenia.
Dalam konflik enam minggu pada tahun 2020, diakhiri dengan gencatan senjata yang ditengahi Rusia, Azerbaijan memulihkan wilayah yang hilang dalam perang pertama sejak runtuhnya pemerintahan Soviet. Pertempuran perbatasan meletus secara berkala antara kedua belah pihak.
Pashinyan dan Aliyev telah mengadakan beberapa putaran pembicaraan, umumnya diselenggarakan oleh Uni Eropa atau Rusia, tetapi gagal menyelesaikan kesulitan yang luar biasa, termasuk demarkasi perbatasan dan akses ke wilayah di wilayah masing-masing.
Pengumuman UE terbaru mengatakan kedua pemimpin juga akan bertemu pada 1 Juni di Moldova selama pertemuan pembangunan yang disponsori UE yang akan dihadiri oleh Presiden Emmanuel Macron dari Prancis dan Kanselir Olaf Scholz dari Jerman.
“Para pemimpin juga setuju untuk terus bertemu secara trilateral di Brussel sesering yang diperlukan untuk membahas perkembangan yang sedang berlangsung di lapangan dan agenda tetap pertemuan Brussel,” kata pernyataan Uni Eropa.
Sumber: Reuters