email : [email protected]

25 C
Jambi City
Friday, November 22, 2024
- Advertisement -

Cerita Seorang Petani Milenial Kementan dari Ujung Timur Propinsi Jambi

Populer

 

 

Tanjung Jabung Timur, Oerban.com – Lahir dan tumbuh di lingkungan keluarga petani, secara tidak langsung mendidik dan menumbuhkan rasa ketertarikan seorang anak muda terhadap bidang pertanian. Dialah Ika Armita Sari, alumni Fakultas Peternakan Universitas Jambi yang saat ini ikut berkecimpung dalam dunia yang menghasilkan pangan bagi masyarakat luas.

“Seiring bertambahnya usia, pendidikan orang tua mengenai pertanian dan penanaman nilai-nilai penting pertanian untuk keberlangsungan hidup terutama keluarga semakin mendorong saya memiliki rasa penasaran yang tinggi dan mau belajar tentang pertanian yang sebenarnya”, ujar Ika sapaan akrabnya.

Apa itu pertanian sebenarnya? Pertanian yang diperlukan masyarakat dan dapat menghasilkan pendapatan, jelas Ika.

“Saya sangat tertarik dengan pertanian karena bisa memulai ketahanan pangan dari keluarga yang mandiri. Contoh mudahnya, ketika perlu sayur bisa langsung memasak dari hasil pekarangan rumah tanpa perlu membeli, keluarga bisa makan tepat waktu, daya tahan tubuh terjaga karena energi tersuplai dengan baik”, tambah Ika.

“Sebenarnya saya mulai serius menekuni dunia pertanian sejak lulus kuliah di tahun 2021. Kegiatan saya sehari-hari melakukan pertanian organik dan membantu orang tua dalam berusaha tani, juga membantu beliau dalam mengurus P4S,” terang Ika. “Di P4S ini saya banyak belajar tentang organisasi dan mengetahui lebih dalam mengenai seluk beluk P4S. Saya juga terlibat aktif pada kegiatan yang melibatkan kelompok tani”, papar Ika lagi.

Ika pun melihat kondisi yang terjadi saat ini yaitu ancaman fenomena El Nino. Selaku petani milenial Ika mengajak para petani baik muda dan tua untuk turut serta memanfaatkan limbah organik semaksimal mungkin. Bertani secara organik misalnya menggunakan pupuk kompos dapat memperbaiki struktur tanah dan daya ikat air tanah yang tinggi. Selain itu pertanian ramah lingkungan dapat membantu mengurangi emisi gas rumah kaca yang bisa meningkatkan pemanasan global.

Baca juga  Optimalkan Peran Kostratani, BPP Tanah Kampung tetap Mendampingi Petani di Bulan Ramadan

Senada dengan yang pernah disampaikan oleh Dedi Nursyamsi, Kepala BPPSDMP bahwa petani harus menanggulangi kekeringan dengan cara lain, diantaranya menggunakan arang atau biochar di lahan pertaniannya, karena biochar dapat menyimpan atau memegang air sebanyak 3-6 kali lipat. Tidak hanya petani saja yang berperan disini, namun semua pihak.

Seperti yang ditegaskan oleh Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, bahwa semua pihak harus bergerak melakukan kolaborasi, adaptasi dan antisipasi terhadap berbagai tantangan yang ada, termasuk dalam menghadapi cuaca ekstrim El Nino yang diperkirakan berlangsung hingga Agustus mendatang.

Mengakhiri ceritanya, Ika menyampaikan bahwasanya belum banyak yang saya lakukan dalam dunia pertanian ini, masih harus banyak belajar karena saya ingin menjadi contoh bagi anak muda yang lain bahwa pertanian sangat diperlukan pada masa yang semakin modern ini. (DNA)

- Advertisement -

Artikel Lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -spot_img

Berita Terbaru