Ankara, Oerban.com – Turki bekerja sama erat dengan Badan Energi Atom Internasional (IAEA) mengenai pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Akkuyu, seorang utusan Turki mengatakan pada hari Senin (5/6/2023).
Berbicara kepada Anadolu Agency (AA), Levent Eler, perwakilan tetap Turki di kantor PBB di Wina, mengatakan Ankara dan badan tersebut berkoordinasi mengenai Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Akkuyu.
Dia mencatat bahwa sebagai bagian dari koordinasi, Direktur Jenderal IAEA Rafael Grossi menghadiri upacara yang menandai pengiriman pertama bahan bakar nuklir ke pembangkit listrik pada 27 April.
Pabrik Akkuyu telah secara resmi diberikan status fasilitas nuklir dengan pengiriman.
Menyinggung sesi biasa Dewan Eksekutif IAEA pada 5-9 Juni, Eler mengatakan program nuklir Iran dan inisiatif AUKUS akan menjadi agenda.
Turki dan Rusia menandatangani perjanjian antar pemerintah pada tahun 2010 untuk membangun pabrik. Akkuyu akan terdiri dari empat reaktor VVER generasi 3+ yang dirancang Rusia, dengan kapasitas masing-masing 1.200 megawatt (MW).
Fondasi reaktor pertama diletakkan pada April 2018, sedangkan pembangunan unit kedua, ketiga, dan keempat masing-masing dimulai pada Juni 2020, Maret 2021, dan Juni 2022.
Tiga unit yang tersisa akan mulai beroperasi pada akhir 2026, dengan laju satu per tahun, untuk akhirnya memiliki total kapasitas terpasang 4.800 megawatt (MW).
Setelah selesai, pembangkit ini diharapkan dapat menghasilkan 35 miliar kilowatt-jam (kWh) listrik setiap tahun dan akan memenuhi sekitar 10% dari kebutuhan listrik domestik.
Menurut Rosatom, situs Akkuyu terletak di zona gempa tingkat lima, dianggap sebagai wilayah teraman dalam hal gempa bumi.
Sumber: Daily Sabah
