Merangin, Oerban.com – Dalam rangka meningkatkan kapasitas petani/pelaku usaha di bidang hortikultira untuk mendukung keberhasilan kegiatan pengembangan kampung/kawasan hortikultura, Direktorat Jenderal Hortikultura bekerja sama dengan Komisi IV DPR RI menyelenggarakan bimbingan teknis peningkatan kapasitas petani/pelaku usaha hortikultura.
Ikut menjadi narsumber dalam kegiatan ini adalah P4S Karya Tani yang merupakan salah satu binaan UPT Kementerian Pertanian, Bapeltan Jambi. Sedangkan untuk materi yang diberikan oleh P4S Karya Tani yaitu tentang “Pembuatan Pupuk Organik untuk Mendukung Kawasan Hortikultura”.
Bertempat di gedung Gos, Desa Pauh Menang Kecamatan Pamenang, Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi, ikut hadir dalam kegiatan pembukaan di antaranya Anggota Komisi IV DPR RI, Perwakilan Direktorat Jenderal Hortikultura, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Merangin, Kepala Bidang (Kabid) Hortikultura, Kabid Penyuluhan, Koordinator Penyuluh BPP Pamenang, Bhabinkamtibmas, Kepala Desa Pauh Menang, serta 90 orang peserta pelatihan yang berasal dari Kabupaten Merangin.
Dedi Wiarsa selaku Ketua P4S Karya Tani yang juga menjadi narasumber dari kegiatan ini menyatakan bahwa materi ini sangat bermanfaat bagi peserta karena memberikan edukasi tentang pertanian yang ramah lingkungan dan bisa meningkatkan pertumbuhan tanaman sehingga bisa berproduksi lebih baik.
P4S Karya Tani merupakan salah satu P4S yang menerapkan sistem Integrated Farming yang menggabungkan usaha pertanian dalam satu lokasi terpadu yang diisi dengan berbagai lini produksi seperti ikan air tawar, ternak, hortikultura, pupuk organik tanaman hias dan biofarmaka dengan menggunakan potensi alam lokal.
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo percaya bahwa pengembangan sumber daya manusia pertanian melalui acara bimbingan teknis merupakan kunci keberhasilan bagi kemajuan pertanian berkelanjutan Indonesia. “Penyuluh dan petani adalah kopasus dari Kementerian Pertanian. Peningkatan kompetensi sumber daya manusia (SDM) bidang pertanian yang profesional harus dilaksanakan melalui pendidikan, pelatihan vokasi maupun sertifikasi profesi,” ujar SYL.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi menyatakan bahwa program bimtek bagi petani dan penyuluh adalah cara untuk memperbaharui pengetahuan dan meningkatkan kapasitas secara berkesinambungan sejalan dengan arahan Menteri Pertanian Republik Indonesia.
Kegiatan ini sejalan dengan program strategis Kementerian Pertanian, yaitu Gerakan Pertanian Pro Organik (Genta Organik) sebagai salah satu upaya untuk mengatasi kelangkaan pupuk.
Penulis : Ferdinal