Baku, Oerban.com – Azerbaijan mengkritik Armenia karena diduga melakukan pemindahan peralatan militer dan tentara secara ilegal ke Karabakh menggunakan ambulans.
Sebuah pernyataan Kementerian Pertahanan Azerbaijan yang dirilis Jumat mengatakan bahwa unit bersenjata ilegal Armenia dan tentara Angkatan Bersenjata Armenia terlihat memperkuat posisi tempur mereka di sepanjang rute Khankendi-Qaybali-Dukanlar-Khalfali pada pagi hari.
Lebih lanjut pernyataan tersebut mengatakan bahwa unit-unit Armenia didampingi oleh sebuah kendaraan milik kontingen penjaga perdamaian Rusia yang ditempatkan di wilayah tersebut.
“Video yang diambil oleh pengawasan teknis menguraikan pergerakan ambulans yang diisi dengan senjata, amunisi, serta ranjau anti-personil dan anti-tank dalam konvoi,” klaimnya.
Ia menambahkan bahwa ambulans yang dipasang dengan perangkat REC (pertempuran radio-elektronik) digunakan untuk tujuan militer, dengan mengatakan bahwa ini menimbulkan “ancaman serius bagi keselamatan penerbangan pesawat sipil yang melewati wilayah udara Azerbaijan.”
Hubungan antara Azerbaijan dan Armenia tegang sejak 1991 ketika militer Armenia menduduki Karabakh, sebuah wilayah yang diakui secara internasional sebagai bagian dari Azerbaijan, dan tujuh wilayah yang berdekatan.
Pada musim gugur 2020, Azerbaijan membebaskan beberapa kota, desa, dan permukiman dari pendudukan Armenia selama 44 hari bentrokan. Perang berakhir dengan perjanjian perdamaian yang ditengahi Rusia.
Terlepas dari pembicaraan yang sedang berlangsung mengenai perjanjian perdamaian jangka panjang, ketegangan antara negara-negara tetangga meningkat dalam beberapa bulan terakhir melalui jalan Lachin, satu-satunya rute darat yang memberi Armenia akses ke wilayah Karabakh, di mana Azerbaijan mendirikan pos pemeriksaan perbatasan pada bulan April dengan alasan pencegahan. pengangkutan ilegal senjata dan peralatan militer ke wilayah tersebut.
Sumber: Daily Sabah
