Dubai, Oerban.com – Pengayaan uranium Iran berlanjut berdasarkan kerangka kerja yang ditetapkan oleh parlemen negara itu, kepala nuklir Mohammad Eslami mengatakan pada hari Minggu ketika ditanya tentang laporan mengenai Teheran memperlambat pengayaan 60%.
“Pengayaan nuklir kami berlanjut berdasarkan undang-undang kerangka kerja strategis,” kata Eslami, merujuk pada undang-undang terkait.
Awal bulan ini, Wall Street Journal melaporkan bahwa Iran telah secara signifikan memperlambat laju di mana ia mengumpulkan uranium yang diperkaya dengan senjata dan mencairkan sebagian persediaannya, langkah-langkah yang dapat membantu meredakan ketegangan dengan AS dan menghidupkan kembali pembicaraan yang lebih luas mengenai pekerjaan nuklir Iran.
Pada tahun 2020, parlemen garis keras Iran mengeluarkan undang-undang yang mengharuskan pemerintah untuk mengambil langkah-langkah seperti meningkatkan pengayaan uranium di luar batas yang ditetapkan berdasarkan kesepakatan nuklir Teheran 2015 jika pihak lain tidak sepenuhnya mematuhi kesepakatan itu.
Setelah Washington membatalkan kesepakatan pada 2018 dan menerapkan kembali sanksi, Teheran mulai melanggar pembatasan nuklir yang ditetapkan dalam pakta tersebut.
Iran, yang berdasarkan perjanjian nuklir hanya dapat memperkaya uranium hingga 3,67%, mulai memperkayanya hingga kemurnian 60% pada tahun 2021, sebuah langkah yang membawa bahan fisil lebih dekat ke tingkat yang cocok untuk mengembangkan bom. Teheran telah berulang kali membantah mencari bom nuklir.
Sumber: Reuters
