email : [email protected]

24.5 C
Jambi City
Friday, November 22, 2024
- Advertisement -

Tingkatkan Hasil Panen, Tim PPK Ormawa Tymac UNJA Kenalkan Varietas dan Cara Budidaya Kacang Tanah

Populer

Batanghari, Oerban.com – Potensi sektor pertanian Desa Teluk cukup besar dalam upaya memaksimalkan potensi pertanian khususnya kacang tanah. Tim PPK Ormawa Tymac melakukan sosialisasi budidaya kacang tanah (7/8/2023), diadakan di lahan percobaan budidaya yang berfokus pada pengenalan varietas dan pengolahan lahan, dengan tujuan agar dapat langsung belajar di lapangan dengan narasumber Ir.Itang Ahmad Mahbub selaku dosen Agroekoteknologi Universitas Jambi

Setelah dicek ternyata tanah di Desa Teluk bertekstur berat  (kandungan lempung tinggi) tanaman kacang tanah dapat tumbuh baik, akan tetapi pada saat panen banyak polong tertinggal dalam tanah sehingga mengurangi hasil yang diperoleh. Tanah yang baik sistem drainasenya menciptakan aerasi yang lebih baik, sehingga tanaman akan lebih mudah menyerap udara, hara nitrogen, CO2 dan O2. Drainase yang kurang baik akan berpengaruh buruk terhadap respirasi akar, karena persediaan O2 dalam tanah rendah. Kondisi ini akan menghambat pertumbuhan bakteri akar dan fiksasi nitrogen menjadi tidak aktif. Apabila tanah mempunyai struktur yang remah, maka keberhasilan perkecambahan benih akan lebih besar, ginofor lebih mudah melakukan penetrasi kemudian berkembang menjadi polong, dan polong lebih mudah dicabut pada saat panen.

Waktu tanam yang paling baik di lahan tegalan  (kering) adalah pada awal  musim hujan (Oktober – November). Di lahan sawah penanaman dapat  dilakukan pada bulan April – Juni (Palawija I) atau bulan Juli – September (Palawija II ).Pengolahan tanah dilakukan dengan alat cangkul, luku atau traktor sedalam 20- 30 cm. Pemupukan dilakukan dengan menggunakan pupuk Urea, SP36 dan KCI dengan dosis 60-90 kg Urea, 60-90 kg SP36 dan 50 kg KCI dalam 1 hektar. Pemupukan dilakukan dengan memasukkan pupuk ke dalam lubang tugal di sisi kiri kanan lubang tanam atau disebar merata ke dalam larikan.

Baca juga  Minta Kelangkaan Komoditas Segera Dituntaskan, Ketua DPD RI: Jangan Undang Kemarahan Rakyat

Dalam rangka mengenalkan varietas kacang tanah di Desa Teluk, Tim PPK Ormawa Tymac mengambil benih dari Balai Benih Induk Palawija Sebapo yaitu benih Jerapah dan Tuban. Benih tersebut diperkenalkan dan akan ditanam di lahan percobaan yang dibuka oleh tim. Hal ini dilakukan untuk mengetahui benih mana yang paling cocok ditanam di Desa Teluk.

Melalui diskusi bersama ada beberapa petani yang menanam varietas garuda dengan masa tanam hanya 70 hari padahal seharusnya 3 bulan wajar saja petani mengeluhkan hasil panen tidak sesuai dengan data produktivitas garuda yang berkisar antara  1 – 1,8 ton/hektar. Sebagai patokan untuk mengetahui tanaman telah tua dan dapat dipanen adalah:

  1. Daun-daun telah mulai kuning kering dan luruh (umur 85–90 hari)
  2. Varietas-varietas yang telah dilepas umur masak berkisar antara 85–110 hari
  3. Polong telah matang, yang ditandai: kulit polong telah mengeras dan bagian dalam berwarna coklat, biji telah mengisi penuh, kulit polong tipis dan berwarna mengkilat.

Saat panen kacang tanah disesuaikan dengan penggunaan kacang tanah itu sendiri. Untuk konsumsi kacang berupa tanah rebus dan kacang asin, kacang tanah dipanen sebelum polong masak benar yaitu umur 70–80 hari. Khusus untuk benih, kacang tanah dapat dipanen pada masa masak fisik. Untuk keperluan konsumsi seperti kacang garing, minyak goreng dan ekspor, kacang tanah dipanen umur 90–95 hari.

“Bagaimana cara menghitung kebutuhan bibit untuk luas area 1,3 hektar pak, karena biasanya saya selalu berlebihan dalam membuat bibit sehingga terpaksa memasukkan 2 bibit di satu lubang,” ujar pak Yasri di saat sesi pertanyaan.

Sesuai dengan arahan pemateri dengan jarak tanam 25 cm ×25 cm dibutuhkan bibit 50-60 kg dengan perkiraan 1 kg kacang tanah terdapat 1830 benih  atau bisa juga disesuaikan dengan jarak tanam yang diinginkan dengan kebutuhan satu lubang satu bibit.

Baca juga  Pelatihan Pengembangan Produk Pangan Lokal oleh Tim PPK Ormawa Tymac FAPERTA UNJA

Di akhir kegiatan dibentuk Kelompok Tani Kacang Tanah Kita Gegalo (Kulo) yang diketuai oleh Ibu Siti  Aminah, pembentukan didampingi Kepala Desa Teluk Bapak Abdussomad. Modul atau buku saku yang berisi informasi praktis tentang sistem budidaya kacang tanah  juga diserahkan kepada para petani, sehingga mereka memiliki referensi. Harapannya, program sosialisasi ini dapat memberikan kontribusi positif dalam mengoptimalkan potensi budidaya kacang tanah di Desa Teluk.

Editor: Ainun Afifah

- Advertisement -

Artikel Lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -spot_img

Berita Terbaru