email : [email protected]

23.7 C
Jambi City
Wednesday, December 4, 2024
- Advertisement -

Overconfidence Janji Politik PKB, Tuai Kritik Hingga Dianggap Guyon Belaka

Populer

Oerban.com – Elite Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Syaiful Huda menggegerkan masyarakat Indonesia dengan sejumlah janji politik yang dinilai tidak masuk akal.

Janji tersebut viral lewat tayangan video di sejumlah kanal media sosial, seperti Instagram dan Twitter (X).

Huda mengatakan, jika partainya dan Ketua Umum Muhaimin Iskandar menang dalam kontestasi Pemilu 2024, maka masyarakat akan menikmati BBM gratis.

“Gus Muhaimin dan PKB menang, semua yang punya sepeda motor BBM-nya kita subsidi gratis tanpa biaya. Gus Muhaimin memberikan program, siapa pun yang hamil yang ada di bumi Indonesia ini, akan diberikan tunjangan selama hamil,” ujar Huda dalam video tersebut.

Selain itu, PKB juga menjanjikan adanya program listrik dan pupuk gratis untuk masyarakat miskin. Hal ini disampaikan langsung oleh Muhaimin Iskandar.

Di mana untuk listrik, Muhaimin menyebut jika anggarannya sudah dihitung dan hanya memerlukan sekitar Rp17,7 triliun per tahun.

“Insya Allah untuk masyarakat pengguna listrik 450 watt jumlahnya adalah 32 juta warga negara,” ungkapnya dalam acara PKB Road to Election 2024, di Jakarta, pada Minggu (30/10/2022) lalu.

Sementara untuk pupuk, masyarakat miskin yang masuk dalam kategori subsidi gratis adalah yang memiliki tanah seluas 0,5 hektar.

“PKB harus bisa dan Insya Allah bisa,” tegas Muhaimin.

Tuai Kritik, PKB Diminta Realistis dan Rasional

Janji politik yang diungkap PKB menuai kritik dari sejumlah elite partai di Indonesia. Ace Hasan Syadzily misalnya, Ketua DPD Golkar Jawa Barat ini menilai janji tersebut tidak realistis.

“Sangat tidak realistis. Jangan mudah menjanjikan sesuatu tapi tidak realistis lah. Itu namanya janji palsu,” ungkapnya.

Ace mengatakan, subsidi seharusnya diberikan kepada hal-hal yang lebih produktif.

Baca juga  Pengamat Sebut Pemilu Berakhir jika Anies dan Ganjar Disandingkan

“Kita sudah berusaha untuk mengurangi subsidi BBM karena ingin subsidinya dialihkan kepada hal-hal yang produktif dan tepat sasaran,” ungkapnya.

Tidak hanya Golkar, kritik juga datang dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Hal ini disampaikan oleh Achmad Baidowi, ia mengingatkan agar PKB bisa lebih rasional dalam mengumbar janji.

Sebab, lanjutnya, per hari ini saja APBN sudah sangat berat menanggung subsidi BBM.

“Ya namanya janji boleh-boleh saja, ya, tetapi masalahnya untuk subsidi BBM khusus itu kan agak berat. Karena hari ini saja subsidi BBM sudah berat APBN kita,” jelas pria yang akrab disapa Awiek tersebut.

“Apalagi masih ada subsidi lagi, BBM khusus, gitu. Tapi namanya janji-janji politik, ya biasa aja,” sambungnya.

Sementara itu, PAN mempertanyakan secara serius mengenai realisasi dari janji yang terlanjur diumbar oleh PKB, sebab hal tersebut belum dijelaskan secara akademis.

“Janji politik harus menjadi pertanggung jawaban politik yang harus direalisasikan jika Paslon kita menang di Pilpres 2024,” ujar Waketum PAN, Viva Yoga Mauladi.

Viva mengaku setuju dengan subsidi kepada rakyat jika memang efektif dan tepat guna, namun tidak boleh dibiayai dengan cara utang.

“Tidak dengan membiayai subsidi dari utang luar negeri, karena akan membebankan negara,” tegasnya.

Adapun, PDIP sendiri menanggapi dengan santai janji politik yang dilontarkan PKB.

Ketua DPD PDIP Jawa Barat, Ono Surono menganggap hal yang disampaikan hanya sebatas guyon belaka.

“Ya kita lihat saja nanti, kita lihat dulu. Sementara ini saya bilang bercanda lah, baru guyonan saja. Soal subsidi ini kan informasi dari pemerintah cukup membebani APBN. Sehingga, mungkin itu bercanda,” ucapnya.

Kebanyakan Janji, Tokoh Negeri Perlu Kembangkan Narasi

Baca juga  Cawe-cawe Presiden Jokowi Ancam Kedaulatan Rakyat di Pemilu 2024

Pergantian pemimpin di 2024 jadi penentu besar arah kebijakan luar dan dalam negeri yang akan berpengaruh pada sejauh mana perkembangan politik, ekonomi, dan pembangunan ke depan.

Alih-alih mengumbar janji, para tokoh kini harus mulai aktif mengembangkan narasi soal Indonesia, hal ini jelas lebih konkret.

Sebagai contoh, merancang peta jalan Indonesia emas di 2045 dengan memanfaatkan bonus demografi yang ada.

Tahun-tahun politik di Indonesia telah melekat dengan kultur janji, jualan yang tidak ada habisnya selama masa kampanye.

Hal tersebut jelas memaksa masyarakat untuk memilih berdasarkan tawaran paling manis yang dipasang oleh Paslon.

Padahal, ada produk jualan yang lebih baik untuk ditawarkan kepada masyarakat, yaitu narasi soal Indonesia.

Ruang publik jelang perhelatan Pemilu harus diisi dengan kampanye narasi, perdebatan serta diskusi yang mencerdaskan masyarakat.

Kendati begitu, dari pilihan Bacawapres yang ada saat ini, baik Ganjar, Prabowo maupun Anies, belum ada satu pun yang menawarkan ide dan gagasan tentang Indonesia ke depan, apa lagi yang disertai dengan penjabaran dan kajian akademisnya.

Ide tersebut belum muncul atau mungkin memang tidak punya? Maka menarik untuk dinantikan pasca selesai pendaftaran Paslon ke KPU mendatang.

Zuandanu Pramana Putra, Pemimpin Redaksi Oerban.com 

- Advertisement -

Artikel Lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -spot_img

Berita Terbaru