Kota Jambi, Oerban.com – Sekolah Lapang (SL) merupakan bentuk sekolah yang seluruh proses belajar-mengajarnya dilakukan di lapangan, yakni dilaksanakan di lahan petani peserta SL dalam upaya peningkatan produksi padi Nasional.
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam mengenali potensi, menyusun identifikasi dan mengatasi permasalahan, serta menerapkan teknologi yang sesuai dengan sumber daya yang ada secara sinergis dan berwawasan lingkungan. Sehingga, usaha tani diharapkan bisa lebih efisiensi, produktivitas tinggi dan berkelanjutan.
Kementerian Pertanian sendiri memberikan pengetahuan melalui Sekolah Lapang. Kepala Badan PPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi berharap melalui Sekolah Lapang terjadi peningkatan kemampuan dan kesadaran petani.
“Utamanya dalam memanfaatkan lahan usaha taninya secara produktif, berani meningkatkan kepercayaan diri dalam mengadopsi praktik-praktik budidaya dan pengelolaan usaha tani yang lebih baik, seperti yang sudah diajarkan,” katanya.
Mendukung program kementerian pertanian, Bapeltan Jambi turut andil dalam mengembangkan kemampuan dan pengetahuan bagi petani melalui kegiatan Sekolah Lapang Pertanian Perkotaan (urban farming) yang diadakan Kelompok Tani KWT Celosia yang diketuai oleh Maryuningsih.
Kegiatan ini dilaksanakan di Kelurahan Lebak Bandung Kec. Jelutung Kota Jambi, dan dihadiri oleh perwakilan Dinas, Plt. Kepala Balai Pelatihan Pertanian Jambi Ibu Elly Sarnis Pukesmawati, Penyuluh Ria Asnita, dan anggota kelompok tani KWT Celosia.
Kegiatan ini bertujuan untuk menambah pengetahuan, sikap, dan keterampilan Wanita tani mengenai urban farming dengan jenis tanaman cabai. Diharapkan setelah adanya pelatihan ini dapat memanfaatkan pekarangan dan limbah sayuran sebagai pestisida dan pupuk organik.
Kegiatan ini mendapat sambutan yang hangat dan antusias dari penyuluh dan petani. “Urban farming di pekarangan dengan tanaman cabai harus dilanjutkan,” ungkap penyuluh.
“Urban farming selain tanaman cabai, juga ditambah ton sayuran lainnya untuk mengurangi pengeluaran rumah tangga,” sambung petani.
Penulis: Anggi