Padang, Oerban.com – Kementerian Pertanian memiliki berbagai program dalam memaksimalkan potensi yang ada di desa, salah satunya melalui Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S). Kelembagaan P4S sangat strategis untuk terus diberdayakan, karena kontribusinya dalam mempercepat penerapan teknologi bidang pertanian di tingkat petani dan masyarakat perdesaan meningkat secara nyata.
Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S) merupakan penggerak dan pembaharu di pedesaan yang dapat diandalkan disektor pertanian. Adanya P4S diharapkan petani secara swadaya baik perorangan maupun berkelompok dapat secara langsung berperan aktif dalam pembangunan pertanian melalui pengembangan sumber daya manusia pertanian dalam bentuk pelatihan atau permagangan bagi petani dan masyarakat di wilayahnya.
Pembinaan P4S antara lain dilakukan melalui bimbingan pelatihan dari aspek kelembagaan, sarana prasarana, ketenagaan, penyelenggaraan pelatihan/permagangan, usaha dan jejaring kerja. Selain itu, Pemerintah melakukan kegiatan klasifikasi P4S, guna mendorong pengelola P4S untuk meningkatkan kualitas pelatihan/permagangan secara terus menerus, sehingga P4S mampu menjadi pusat pelatihan pertanian yang berkualitas.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi, menjelaskan kemajuan suatu negara ditentukan sektor pertanian. Semua negara maju di dunia diawali dari majunya pertanian. Namun, kemajuan sektor pertanian bukan dari alat mesin atau sarana pertanian. “Sesungguhnya majunya sektor pertanian itu dari SDM,” ujarnya. “Lahan pertanian ada di perdesaan. Jadi, berbicara membangun perdesaan, maka gerakan P4S adalah membangun pertanian. Sebagai pelaku utama tidak lain adalah P4S,” tutur Dedi.
P4S Sungkai Permai merupakan lembaga pelatihan swadaya di bawah Kementerian Pertanian yang terletak di Kelurahan Lambung Bukit Kecamatan Pauh Kota Padang Provinsi Sumatera Barat. Saat ini sedang dikembangkan Kawasan wisata di wilayah timur Kota Padang. Rimbra, petani inovator setempat yang juga merupakan Ketua P4S Sungkai Permai membuka Ekowisata Sungkai Green Park (ESGP).
P4S Sungkai Permai sangat aktif dalam pengembangan pelatihan swadaya. Hal ini terbukti dengan banyak kelas yang dibuka untuk pelatihan petani peternak dan masyarakat umum. Kelas yang sudah dirintis dan dikembangkan, yakni: (1) Kelas Pupuk Alami, (2) Kelas Pestisida Alami, (3) Kelas Pakan Ternak Alami, (4) Kelas Teh Sungkai, (5) Kelas J Camp Training, (7) Kelas Flying School, serta (8) Kelas HKI Camp. Kelas kelas yang sudah ada ini bisa diintegrasikan dengan kegiatan kegiatan multi pihak, yakni: (1) Sekolah Alam Siswa TK – SD), (2) MBKM mahasiswa, (3) Camping dan Outbound Komunitas, (4) Tri Dharma Perguruan Tinggi, (5) bimbingan teknis dan pelatihan petani dan penyuluh pertanian, (6) uji kompetensi penyuluh pertanian swadaya, dll.
Baru-baru ini P4S Sungkai permai membuka kelas baru yaitu Kelas Galo-Galo. Rimbra selaku ketua P4S mengungkapkan, “Alhamdulillah….satu lagi kelas inovasi sosial sudah mulai dirintis dan dikembangkan dan menjadi destinasi eduwisata di Kampus P4S Sungkai Permai dan Living Laboratory Sungkai, yakni: Kelas Galo Galo”.
Harapannya dengan adanya kelas baru ini lebih banyak pengetahuan yang tersampaikan ke petani, peternak dan masyarakat. Selain itu ilmu yang disampaikan dapat diterapkan dilingkungan sekitarnya. Sehingga kemajuan pertanian juga bisa dirasakan hingga sampai ke desa-desa, baik berupa teknologi maupun inovasi terbaru.
Editor: Ainun Afifah