Teheran, Oerban.com – Iran telah berjanji untuk membalas pembunuhan beberapa anggota Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) dalam serangan udara Israel di ibu kota Suriah, Damaskus.
Republik Islam tidak akan membiarkan “kejahatan rezim Zionis” tidak terjawab, radio pemerintah mengutip pernyataan Presiden Ebrahim Raisi pada hari Sabtu.
Lima anggota IRGC tewas dalam serangan pada hari Sabtu di Damaskus, termasuk empat “penasihat militer” dan satu tentara, menurut unit elit tersebut. Dua di antara penasihatnya adalah perwira intelijen berpangkat tinggi.
Menurut Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) yang berbasis di London, tiga warga Suriah, satu warga Lebanon, dan satu warga Irak juga tewas.
Garda Revolusi mengidentifikasi korban dengan pangkat tertinggi adalah perwira intelijen Sadegh Omidsadeh.
Kantor berita Tasnim yang berbasis di Iran melaporkan sedikitnya delapan orang tewas.
Militer Israel tidak berkomentar mengenai serangan tersebut dan biasanya tidak menanggapi tuduhan tersebut.
Bersama dengan Rusia, Iran adalah sekutu terpenting pemerintah Suriah. Israel secara teratur menyerang sasaran di negara tetangganya untuk mencegah Iran memperluas pengaruh militernya di sana dengan bantuan milisi. Secara resmi, Iran hanya aktif di Suriah sebagai penasihat di tengah perang saudara di negara tersebut.
Serangan itu menghantam sebuah gedung berlantai empat di pinggiran al-Mazeh, mengakibatkan kehancuran total gedung tersebut, kata SOHR.
Ada pertemuan para komandan yang dekat dengan Iran di gedung tersebut, namun identitas korban jiwa belum diketahui, kata pemantau yang berbasis di Inggris sebelumnya.
Al-Mazeh diketahui menampung komandan IRGC dan warga Palestina yang bersekutu dengan Iran, katanya.
Sebelum komentar Raisi, juru bicara Kementerian Luar Negeri Nasser Kanaani mengatakan, dalam sebuah pernyataan, bahwa Iran berhak membalas “terorisme rezim Zionis.”
“Darah para martir tingkat tinggi ini tidak akan sia-sia,” katanya.
Kementerian mengutuk serangan itu sebagai pelanggaran kedaulatan Suriah. IRGC baru-baru ini bereaksi terhadap pembunuhan massal dan serangan teroris di Iran dengan menyerang sasaran di Irak, Suriah, dan Pakistan.
Situasi keamanan di seluruh wilayah ini sangat tegang sejak serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober, yang dibalas dengan serangan militer tanpa henti di Gaza.
Pada akhir Desember, Jenderal Iran Razi Moussavi, seorang anggota senior IRGC, terbunuh di pinggiran kota Damaskus karena dugaan serangan udara Israel.
Sumber: Daily Sabah