Oleh: Ade Gustiyan*
Oerban.com – Infrastruktur jalan menjadi salah satu aspek vital dalam pembangunan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di Indonesia. Keanekaragaman dan geografisnya yang luas, memiliki tantangan unik dalam membangun infrastruktur jalan yang memadai. Salah satu perbandingan yang sering dibuat adalah antara jalan di daerah terpencil, seperti ‘Pie Penak Jalanku To’, dengan jalan di Pulau Jawa yang sering dianggap lebih baik meskipun sempit.
Tulisan ini akan mengeksplorasi perbandingan tersebut dan menyoroti tantangan serta peluang dalam membangun infrastruktur jalan yang berkelanjutan di Indonesia.
‘Pie Penak Jalanku To’ merupakan simbol dari infrastruktur jalan di daerah terpencil di Indonesia, khususnya di Jambi. Jalan-jalan ini seringkali belum teraspal dan mengalami kerusakan parah, bahkan pada musim hujan jalan tersebut sulit di akses. Kondisi jalan yang buruk dapat menjadi penghambat utama bagi pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di daerah tersebut.
Di sisi lain, Pulau Jawa memiliki aksebilitas dan kualitas jalan yang relatif lebih baik dibandingkan dengan daerah terpencil seperti Jambi. Meskipun seringkali hanya berukuran kecil, jalan-jalan di Pulau Jawa umumnya telah teraspal dan dirawat dengan baik. Hal ini membuat transportasi menjadi lebih lancar dan mendukung pertumbuhan ekonomi serta mobilitas masyarakat di Pulau Jawa.
Perbandingan ini menggambarkan kesenjangan yang signifikan dalam kualitas infrastruktur jalan antara daerah terpencil dan wilayah yang lebih maju seperti Pulau Jawa.
Kurangnya investasi dalam pemeliharaan dan pengembangan infrastruktur jalan di daerah terpencil menjadi salah satu penyebab utama kondisi jalan yang buruk, sementara Pulau Jawa cenderung mendapatkan lebih banyak perhatian dan sumber daya. Membangun infrastruktur jalan yang berkelanjutan di Indonesia menghadapi berbagai tantangan, termasuk terbatasnya sumber daya dan keragaman geografis. Daerah terpencil seringkali sulit dijangkau dan membutuhkan investasi besar untuk memperbaiki infrastruktur jalan yang ada atau membangun yang baru. Selain itu, faktor lingkungan juga perlu dipertimbangkan agar pembangunan infrastruktur tidak merusak ekosistem setempat.
Kualitas infrastruktur jalan memiliki dampak yang luas terhadap pertumbuhan ekonomi, konektivitas regional, dan aksesibilitas masyarakat terhadap layanan dasar seperti pendidikan dan kesehatan.
Oleh karena itu, penting bagi pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya untuk memberikan perhatian yang lebih besar pada pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur jalan di daerah terpencil seperti Jambi. Investasi yang tepat dalam infrastruktur jalan dapat membuka peluang baru untuk pembangunan ekonomi lokal dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Meskipun tantangan yang dihadapi cukup besar, ada beberapa peluang dan solusi yang dapat dieksplorasi dalam membangun infrastruktur jalan yang berkelanjutan di Indonesia. Salah satunya adalah pemanfaatan teknologi yang inovatif, seperti penggunaan material ramah lingkungan dan konstruksi jalan yang tahan terhadap cuaca ekstrem. Selain itu, kerjasama antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat lokal juga dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembangunan infrastruktur jalan.
Perbandingan antara kondisi jalan di Jambi dan Pulau Jawa menyoroti pentingnya pembangunan infrastruktur jalan yang merata dan berkualitas di seluruh Indonesia. Dengan memperbaiki dan memperluas aksesibilitas melalui infrastruktur jalan yang baik, Indonesia dapat mengurangi kesenjangan antar wilayah dan mempercepat pertumbuhan ekonomi secara inklusif. Oleh karena itu, langkah-langkah strategis dan kolaboratif dari semua pemangku kepentingan diperlukan untuk mencapai visi pembangunan infrastruktur jalan yang berkelanjutan bagi masa depan Indonesia yang lebih baik.
*penulis merupakan mahasiswa Ilmu Pemerintah Universitas Jambi.