Bireun, Oerban.com – Kementerian Pertanian melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) terus berupaya mendukung ketahanan pangan nasional dan memperkuat sektor pertanian Indonesia. Salah satunya dengan mendorong dan memaksimalkan peran Pusat Pelatihan Pertanian Pedesaaan Swadaya (P4S).
P4S diharapkan dapat berperan aktif dalam pembangunan pertanian melalui pengembangan sumber daya manusia pertanian yaitu dalam bentuk pelatihan/permagangan bagi petani dan masyarakat di wilayahnya.
Hal inilah yang dilakukan oleh P4S Saboh Hate, salah satu P4S yang dibina langsung oleh Balai Pelatihan Pertanian Jambi (UPT Pelatihan Kementerian Pertanian) dan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Aceh Utara yang menjadi narasumber dalam kuliah tamu di Universitas Islam Kebangsaan Indonesia (UNIKI) Bireuen.
Dalam paparan materinya, Rahmat Kartolo yang merupakan Pembina P4S Saboh Hate menjelaskan tentang dampak perubahan iklim terhadap produktivitas peternakan serta solusi untuk mengatasi dampak perubahan iklim terhadap usaha peternakan, manajemen pakan di musim ekstrem serta cara pengolahan limbah ternak menjadi pupuk organik.
Dalam manajemen pakan di musim ekstrem dan pembuatan pupuk organik, bahan bahan yang digunakan adalah hasil samping pertanian dan hasil samping industri pertanian yang sangat mudah didapatkan di sekitar kita dengan harga yang sangat murah karna tidak bersaing dengan makanan manusia.
Beberapa bahan baku yang digunakan dalam pengolahan pakan ternak ini di antaranya adalah rumput gajah, jerami padi, dedak padi, sagu, bungkil kelapa, kulit kopi, jagung, molases serta garam. Bahan-bahan tersebut sangat mudah didapatkan di sekitar kita dengan harga yang masih sangat murah dan terjangkau. Rahmat Katolo juga menambahkan bahwa alam dan iklim aceh masih sangat berpotensi untuk pengembangan usaha pertanian dan peternakan, karena lahannya masih tersedia sangat luas.
Jebolan Magister Ilmu Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara ini juga mengajak seluruh peserta kuliah tamu betul-betul dan serius untuk mengembangkan usaha peternakan sehingga ketahanan pangan serta swasembada daging dapat segera terwujud sebagaimana harapan pemerintah.
Hal ini sejalan dengan pernyataan Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman yang menegaskan bahwa Indonesia harus berswasembada. “Kita harus mampu swasembada pangan.Namun ini membutuhkan kerja keras kita semua dan kolaborasi dari semua pihak di sektor pertanian,” tegas beliau.
Plt. Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSMP), Dedi Nursyamsi dalam berbagai kesempatan mengatakan pembangunan pertanian pedesaan itu adanya di pedesaan.
“Ciri utama P4S adalah inovasi yang menonjol sehingga P4S memiliki peran yang luar biasa dalam penggerak pertanian di pedesaan. P4S juga sebagai pelaku usaha pertanian juga pelaku utama. Selain itu P4S adalah penyuluh yang melakukan resonansi dan aktivitas pengajak masyarakat sekitar untuk menggenjot pertanian dnegan memanfaatkan teknologi pertanian terkini,” kata Dedi.(*)
Editor: Ainun Afifah