email : [email protected]

24.8 C
Jambi City
Friday, November 22, 2024
- Advertisement -

Optimalisasi Pusat Inkubator Agribisnis, Bapeltan Jambi Manfaatkan Lahan melalui Budidaya Semangka

Populer

Muaro Jambi, Oerban.com – Kementerian Pertanian mendorong pemanfaatan lahan marginal di sekitar kantor, rumah, ataupun kebun yang dimiliki. Hal ini merupakan salah satu langkah dalam menghadapi darurat pangan dengan penanaman tanaman yang dapat menopang ketahanan pangan.

Mendukung program tersebut UPT Bapeltan Jambi berusaha memberikan contoh langsung melalui unit pembelajaran Pusat Inkubator Agribisnis (PIA) memanfaatkan lahan marginal disekitar balai agar menjadi lahan produktif dengan menanam Semangka.

Penanaman Semangka ini menjadi titik awal revitalisasi PIA Bapeltan Jambi menyongsong tahun 2025 agar semakin representatif menjadi sarana praktek untuk mendukung pelatihan vokasi yang menjadi tupoksi Balai Pelatihan Pertanian.

Rabu, 4 September 2029 Bapeltan Jambi perdana melakukan panen semangka oleh Kepala Bapeltan Jambi beserta staf dan peserta magang dari SMK. Hasil panen semangka perdana kali ini dalam jumlah tanam 100 batang, setiap batangnya menghasilkan 2 buah semangka dengan berat 6-8 kg.

Sugeng Mulyono, S.TP., MP selaku Kelapa Balai mengatakan bahwa, selain sebagai sarana praktek pelatihan, PIA juga dapat menjadi alternatif wisata melalui agro eduwisata yang memberikan sensasi lain dalam berwisata.

“Harapannya dapat memberikan inspirasi, motivasi, dan contoh langsung usaha pertanian bagi masyarakat, untuk peduli pertanian bahkan tertarik menggeluti agribisnis yang yang juga sangat menguntungkan,” ungkap Sugeng.

Nugroho Setyowibiwo, salah satu Widyaiswara menyebut, kegiatan ini punya banyak benefit diantaranya menjadi sarana untuk mengkaji atau menkonfirmasi teknologi budidaya maupun model agribisnis hasil-hasil penelitian sebelum disampaikan oleh widyaiswara kepada peserta pelatihan.

Menurut Orland Oesman dan Giyanto yang mengelola budidaya semangka ini varietas yang ditanam adalah semangka Hibrida F1 Gajah dengan masa panen semangka yaitu umur 60-70 HST. Perlakuan utama pada proses budidaya adalah dengan pemanfaatan agensia hayati Trichoderma dan Micoriza serta penambahan humid acid pada pemupukan.

Baca juga  BPDPKS Bekerja Sama dengan UPT Kementan Latih Pekebun Kelapa Sawit di Provinsi Jambi

Harapannya hal ini dapat menjadi contoh dan motivasi bagi seluruh pegawai maupun masyarakat agar dapat memanfaatkan lahan marginal ataupun lahan pekarangan disekitarnya menjadi lahan produktif guna menghasilkan produk pertanian.(*)

Editor: Ainun Afifah

- Advertisement -

Artikel Lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -spot_img

Berita Terbaru