email : [email protected]

24.3 C
Jambi City
Monday, November 25, 2024
- Advertisement -

Bersama Dinas TPHP Sarolangun, UPT Kementan Bimbing Peserta Pelatihan Sertifikasi ISPO Sawit Terapkan GAP dan GMP

Populer

Sarolangun, Oerban.com – Pelatihan Sertifikasi ISPO sawit yang dilaksanakan di Desa Bukit Sudan, Kecamatan Air Hitam, Kabupaten Sarolangun pada 26 September 2024 berjalan dengan lancar. Kegiatan ini diikuti oleh 100 orang peserta pelatihan yang merupakan anggota Gapoktan Sri Manunggal. Bersama Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Kabupaten Sarolangun, Balai Pelatihan Pertanian Jambi sebagai salah satu UPT Kementerian Pertanian memberikan materi mengenai cara penerapan GAP dan GMP.

Good Agriculture Practice (GAP) dan Good Manufacturing Practice (GMP) merupakan sistem yang diterapkan dalam industri kelapa sawit untuk memastikan keamanan pangan. GAP adalah praktek pertanian yang baik untuk meningkatkan hasil produksi sawit, sedangkan GMP adalah praktek manufaktur yang baik yang dapat menjelaskan proses panen dan pascapanen serta layak dikonsumsi. 

“Kita berharap peserta dapat menerapkan GAP dan GMP dalam usaha tani kelapa sawit dan bisa membantu kebutuhan petani,” kata Zamromy, Kabid Perkebunan Kabupaten Sarolangun.

Hal yang sama juga disampaikan oleh Lilian Safitri, Widyaiswara Balai Pelatihan Pertanian Jambi yang memberikan materi terkait GAP dan GMP terutama mengenai management peningkatakn efektivitas produksi.

“Materi ini diharapkan meningkatkan produksi dan kualitas hasil sawit, karena GAP dan GMP tergantung dari pengelolaan yang baik selama budidaya,” ujarnya.

Tantangan produksi sawit yang berkualitas semakin pesat sehingga menuntut pelaku usaha tani kelapa sawit dapat memberikan kontribusi yang nyata terhadap devisa negara. Hasil sawit yang paling nyata terlihat adalah dalam bentuk minyak sawit.

Minyak sawit saat ini dikategorikan sebagai bahan pangan yang harus dijaga keberadaannya. Minyak sawit yang baik adalah yang telah melewati penjamin mutu baik dalam penerapan GAP maupun GMP.

“Rantai minyak sawit dimulai dari efektivitas kegiatan budidaya yang menghasilkan tandan buah segar (TBS) yang berkualitas kemudian ditransportasikan ke pabrik kelapa sawit untuk menjadi minyak yang berkualiatas,” tambah Sugeng Mulyono selaku Kepala Balai Pelatihan Pertanian Jambi yang mendukung penuh pelatihan ini.(*) 

Baca juga  SAROLANGUN PRODUKSI KOMPOS SEKALIGUS SEBAGAI PENGENDALI HAMA

Editor: Ainun Afifah

- Advertisement -

Artikel Lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -spot_img

Berita Terbaru