Tapanuli Selatan, Oerban.com – Sejak tahun 2023, Balai Pelatihan Pertanian Jambi atau Bapeltan Jambi berkolaborasi dengan PT. Agincourt Resources dan Dinas Pertanian Kabupaten Tapanuli Selatan, mencanangkan Program Penumbuhan Petani Aktor Millenial di Kabupaten Tapanuli Selatan. Program ini dicanangkan untuk menjawab salah satu permasalahan pada keberlanjutan pembangunan pertanian yaitu semakin berkurangnya anak-anak muda yang mau terjun langsung mengembangkan dunia pertanian sekaligus meregenerasi pertanian khususnya di Kabupaten Tapanuli Selatan.
Setelah melalui beberapa seleksi, muncullah 30 anak muda millenial yang siap untuk menggerakkan keberlanjutan roda pertanian di Kabupaten Tapanuli Selatan di bidang pangan, hortikultura, perkebunan dan peternakan. Anak muda millenial tersebut tergabung dalam wadah Komunitas Petani Aktor Millenial (PAM) Kabupaten Tapanuli selatan.
Dalam perjalanan pengembangan anak muda millenial ini dilakukan pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan hard skill maupun soft skill selama kurang lebih 4 bulan yang tujuannya menumbuhkan petani-petani aktor millenial yang siap mengembangkan bisnis pertaniannya lebih luas lagi dan mengembangkan pertanian di daerahnya masing-masing.
Gayung bersambut, tahun 2024 Kolaborasi Tripartit antara pemerintah pusat, daerah dan pihak Swasta (PT. Agincourt Resources) di Kabupaten Tapanuli Selatan melanjutkan program yang telah dicanangkan tahun 2023 yaitu Program Pemantapan Komunitas Petani Aktor Millenial (PAM) dan Penumbuhan Lembaga Pusat Pelatihan Pertanian Perdesaan Swadaya (P4S) di Kabupaten Tapanuli Selatan yang bertujuan untuk lebih menguatkan kelembagaan PAM.
Oleh karena itu, tepatnya pada tanggal 06 September 2024 dilakukan kegiatan Sosialisasi dan Koordinasi Kegiatan Pemantapan Komunitas Petani Aktor Millenial (PAM) dan penumbuhan P4S secara online melalui Zoom Meeting yang melibatkan Bapeltan Jambi selaku wakil Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementrian Pertanian, Dinas Pertanian Kabupaten Tapanuli Selatan, PT. Agincourt Resources (PT. AR) selaku pihak swasta, Koordinator Balai Penyuluhan Pertanian (BPP), penyuluh pertanian dan Petani Aktor Millenial Kabupaten Tapanuli Selatan.
Rohani Simbolon selaku Manajer Community Development PT. AR menyampaikan arahan bahwa program pelatihan pemantapan PAM ini merupakan kelanjutan dari program sebelumnya sebagai upaya menyiapkan regenerasi petani yang tiap tahunnya jumlah petani muda semakin menurun. Harapannya dengan program pemantapan PAM ini dapat menjadi solusi dalam menumbuhkan minat generasi muda untuk menggeluti dunia pertanian. Sehingga pembangunan pertanian dan ketahanan pangan selalu terjaga.
Sejalan dengan pemikiran Manajer Community Development, Sugeng Mulyono selaku Kepala Bapeltan Jambi menyampaikan apresiasi terhadap program yang diinisiasi PT. AR ini dan menambahkan bahwa pentingnya keberlanjutan pembangunan pertanian di Indonesia, mengingat lebih dari 60 % tenaga pertanian khususnya petani budidaya sudah berumur lebih dari 40 tahun. Oleh karena itu diperlukan usaha khusus untuk meregenerasi petani di Indonesia.
Beberapa poin hasil diskusi dari kegiatan sosialisasi ini antara lain Bapeltan Jambi akan melibatkan praktisi yang sudah sukses membangun komunitas maupun P4S, PT. AR akan memfasilitasi penuh seluruh kegiatan program pemantapan PAM. Dinas Pertanian selalu akan mendukung kegiatan ini termasuk melibatkan para penyuluh pendamping untuk mengikuti kegiatan ini dan peserta petani aktor millenial akan mengikuti akan mengikuti seluruh kegiatan ini.
Harapan yang ingin dicapai dengan adanya program pemantapan PAM dan Penumbuhan P4S ini yaitu terbentuknya struktur organisasi PAM dan legalitasnya serta teregistrasikan kelembagaan P4S di bawah naungan organisasi PAM. Selanjutnya PAM Tapsel dengan program kerjanya siap berkontribusi dalam memajukan pertanian Indonesia khususnya di Kabupaten Tapanuli Selatan.
Pada beberapa kesempatan, Kepada BPPSDMP Kementrian Pertanian menyampaikan petani muda saat ini harus mempunyai jiwa wirausaha, kreatif, dan inovatif untuk membangun sektor pertanian. Petani yang seperti itu yang akan menggenjot produktivitas sehingga ke depan produk kita bisa diekspor ke pasar internasional,“ jelas Dedi.(*)
Editor: Ainun Afifah
 dan Penumbuhan Lembaga Pusat Pelatihan Pertanian Perdesaan Swadaya (P4S)){kind=link}