Muaro Jambi, Oerban.com – Sebanyak enam orang Widyaiswara Bapeltan Jambi sampaikan proposal kajiwidya di depan kepala balai serta jajaran struktural, widyaiswara serta pegawai lainnya. Langkah ini dilakukan guna membiasakan tradisi ilmiah dikalangan widyaiswara maupun pegawai Bapeltan Jambi. (14/03/2020)
Dalam arahannya kepala Bapeltan Jambi Dr. Zahron Helmy mengajak kepada semua widyaiswara agar terus membangun budaya ilmiah, salah satunya adalah melakukan seminar proposal kajiwidya, sehingga ada peningkatan kualitas input ataupun output. Lebih lanjut Dr. Zahron menyampaikan bahwa secara teknis, widyaiswara tentu lebih memahami substansi materi dan tupoksinya, hanya saja perlu peningkatan kapasitas dan profesionalisme, kajiwidya adalah dalam rangka peningkatan profesionalisme tersebut.
“Secara teknis tentu widyaiswara lebih memahami subtansi materi, akan tetapi perlu juga rasanya bagi para widyaiswara untuk terus meningkatkan kapasitas dan profesionalismenya, kajiwidya adalah sarananya,” jelas Dr. Zahron.
Selain memberikan apresiasi kepada para widyaiswara yang memaparkan proposal kajiwidyanya, kepala Bapeltan Jambi tersebut juga menyinggung tentang pemanfaatan gedung Agriculture Operation Room (AOR) milik Bapeltan Jambi. Kedepannya gedung AOR bisa lebih berguna bagi kegiatan-kegiatan ilmiah, terutama bagaimana widyaiswara menyampaikan materi-materi maupun informasi teknologi kepada para penyuluh dan petani dilapangan dalam bentuk telekonferen ataupun streaming.
“Saya berharap, gedung ini nantinya lebih bermanfaat bagi kemajuan pertanian, sehingga bapak/ibu widyaiswara bisa mendiseminasikan teknologi ataupun materi-materinya melalui telekonferen,” lanjutnya.
Sesuai dengan sembilan agenda utama menteri pertanian Syahrul Yasin Limpo, maka kegiatan yang tengah dilakukan oleh Bapeltan Jambi, baik oleh struktural ataupun oleh fungsional widyaiswara diselaraskan guna mensukseskan agenda utama tersebut. Sehingga kegiatan kajiwidya nantinya lebih diarahkan bagaimana menemukan formula yang efektif bagi sukses program kerja kementerian pertanian.
Penulis: Izatul Janah
Editor: Renilda Pratiwi Yolandini
