Kerinci, Oerban.com – Indonesia harus berbangga dengan sumber daya manusia pertanian khusunya penyuluh. Ditengah kebijakan pemerintah terkait penerapan New Normal, salah satu Koordinator penyuluh di Desa Sungai Abu, Kecamatan Air Hangat Timur, Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi, Mukhtaruddin berhasil lakukan pendampingan dalam mendistribusikan pupuk NPK 15:15:15 oleh PT. Pupuk Sriwijaya. Distribusi pupuk dilakukan di lokasi sawah tanah rawa untuk 36 kelompok tani di Kecamatan Air Hangat Timur dengan total luas lahan 360 Ha. (26/07/2020)
“Semoga pertanian tanaman pangan khususnya padi produksinya meningkat dan mampu mensuplai hasilnya keluar daerah Kerinci. Walau dalam suasana Covid 19 namun kelompok tani tetap semangat demi mewujudkan stok pangan dan kesejahteraan keluarga petani,” ujar Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) senior ini.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan agar penyuluh pertanian bisa mengoptimalkan perannya melalui Komando Strategi Pembangunan Pertanian (Kostratani) di masing – masing Balai Penyuluhan Pertanian (BPP), terutama pendampingan dan pengawalan dimasa pandemi Covid 19.
“Kostratani merupakan gerakan pembangunan pertanian yang berbasis Kecamatan dalam rangka mengoptimalisasi fungsi penyuluhan. Kostratani sebagai revitalisasi BPP yang artinya membangunkan kembali BPP dan penyuluhnya melalui pelatihan peningkatan kapasitas penyuluh, petani dan sebagainya,” terang SYL.
Kegiatan PPL Air Hangat Timur ini juga sejalan dengan ucapan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi yang mengatakan bahwa penyuluh harus lebih pintar diberbagai aspek dibandingkan petani, berdedikasi tinggi dan harus mencintai negara kesatuan Republik Indonesia. Kata – kata ini dikatakan beliau berulang kali untuk memberikan semangat dan motivasi kepada penyuluh.
“Penyuluh itu merupakan otak dan kopasusnya pertanian, untuk itu penyuluh harus lebih hebat dari petani, berdedikasi dan mencintai NKRI, caranya ya dengan memperkuat balai penyuluhan, meningkatkan sarana prasarana, ilmu pengetahuan dan teknologi penyuluh”, ujar Dedi.
Penulis : Wahyudi. N