Muaro Bungo, Oerban.com – Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo mengatakan pangan merupakan kebutuhan dasar manusia yang tidak boleh tertunda apalagi terhenti. Begitu pula kegiatan olah tanah, olah tanam hingga panen yang dilakukan oleh petani yang tentunya didampingi penyuluh harus tetap berlangsung meskipun di saat pandemi covid-19 ini.(01/08/2020)
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Prof Dedi Nursyamsi menindaklanajuti hal tersebut dengan menggerakkan Tim BPPSDMP untuk mengawal intensif petugas daerah, penyuluh pertanian dan petani untuk memastikan tetap pembangunan pertanian tetap produktif.
Ini dibuktikan oleh Kelompok Tani Parit Jaya 1 Desa Arang kabupaten Bungo. Saat ini kembangkan penanaman alpukat yang diharapkan akan meningkatkan produksi buah alpukat yang berkualitas.
Mulyadi selaku ketua kelompok tani menjelaskan bahwa saat ini kelompok taninya sedang mengkembangkan alpukat varietas Wina, Kendil, Alligator dan Miki sebanyak 400 Batang.
Pemanfaatan lahan yang digunakan oleh kelompok tani Parit Jaya 1 untuk pengembangkan alpukat sebelumnya adalah untuk dikaplingkan untuk perumahan, tapi saat ini telah berubah untuk penanaman alpukat, jelas Mulyadi.
Neneng Hawaliyah, selaku Penyuluh Lapangan setempat mengatakan bahwa Kelompok Tani Parit Jaya 1 harus tetap jalan, pemanfaatan lahan dapat dikembangkan oleh kelompok tani apalagi dengan harga alpukat yang lumayan tinggi, tentunya petani akan memperoleh keuntungan yang tinggi, dan selanjutnya diusahakan dapat membibitkan kembali, ungkapnya.
Kami selaku PPL terus melakukan bimbingan terhadap petani tentang cara pengendalian hama penyakit, pemupukan berimbang serta bagaimana melakukan pemeliharaan yang efektif sehingga nanti saat panen nanti akan memperoleh hasil yang memuaskan.
Penyuluh pertanian di Kecamatan Bungo Dani hingga sekarang tetap melakukan aktifits penyuluh disaat pendemi ini tetap berjalan seperti biasa. “Namun kami tetap memperhatikan protokol kesehatan dengan tetap menggunakan masker, menjaga jarak dan menjaga kesehatan,” tutur Neneng.
Penulis : Puji Lestari
Editor : Tim Redaksi