Kerinci, Oerban.com – Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan bahwa Kostratani merupakan program pembangunan pertanian berbasis teknologi informasi untuk meningkatkan produktivitas dan pendapatan yang bermuara pada kesejahteraan petani. Dengan diberlakukannya New Normal, semakin mengintensifkan peran dari Kostratani agar petani tetap semangat dalam melakukan usaha taninya. Hal ini dibuktikan oleh kesungguhan petani dalam melakukan olah, tanam dan panen untuk menjaga stok pangan aman. (08/08/2020)
Kegiatan tanam padi terus digesa hampir seluruh Indonesia, salah satunya oleh Kelompok Tani Lestari Jaya, Desa Kemantan Darat, Kecamatan Air Hangat Timur, Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi.
Resmalita, ketua kelompok tani Lestari Jaya menjelaskan tentang kegiatan yang mereka lakukan. “Hari ini kami menanam komoditas padi sawah di lahan seluas 20 hektar dengan varietas Ciherang dan Sari Kemuning. Mudah – mudahan nanti hasilnya bisa memuaskan semua pihak,” ujar Resmalita singkat.
Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Air Hangat Timur merupakan salah satu calon BPP model Kostratani yang telah menjalankan fungsinya sebagai pusat pembelajaran dan melakukan pendampingan pada petani binaan dalam menerapkan teknologi dan inovasi terbaru dari Kementerian Pertanian. Ini tergambar dalam kegiatan pendampingan yang dilakukan oleh penyuluhnya, Elianti dalam kegiatan tanam padi sawah kali ini.
Hampir setiap hari Elianti terus bergerak menyiapkan segala informasi tentang teknis budidaya tanaman padi sawah, cara perawatan sampai pemanenan terhadap petani wilayah binaannya dengan harapan nantinya banyak masyarakat maupun kalangan muda tertarik pada bidang pertanian.
Sejalan dengan Menteri Pertanian, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi menyampaikan bahwa Komando Strategis Pembangunan Pertanian (Kostratani) merupakan gerakan pembangunan pertanian yang berbasis Kecamatan dalam rangka mengoptimalisasi fungsi penyuluhan. “Kostratani itu adalah revitalisasi BPP (Balai Penyuluhan Pertanian), artinya membangunkan kembali BPP dan penyuluhnya melalui pelatihan peningkatan kapasitas penyuluh, petani dan sebagainya,” tegas Dedi.
Penulis : Wahyudi. N
Editor : Tim Redaksi