Kota Jambi, Oerban.com – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan berencana akan menghapuskan pelajaran sejarah dari kurikulum wajib di sekolah menengah atas, hal ini menimbulkan kontroversi di kalangan masyarakat, bahkan pembahasan ini menjadi salah satu trending topik di twitter dengan Tagar #Jas Merah pada (19/9) pagi.
Dilansir dari cnnindonesia.com, mata pelajaran Sejarah yang dicanangkan di SMA, untuk kelas 10 akan digabungkan dengan mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial, dan untuk kelas 11 sampai 12 hanya dijadikan sebagai mata pelajaran pilihan, padahal pada kurikulum 2013 sebelumnya, pelajaran sejarah ada tersendiri.
Sementara itu, Sumardiansyah P Kusuma, presiden asosiasi guru sejarah Indonesia seperti dikutip kompas (18/9) lalu mengungkapkan sejarah tidak terpaku masa lalu tapi lebih jauh dari itu, mendorong proses berpikir tingkat tinggi, dengan merekonstruksi masa lalu yang abstrak ke dalam konteks masa kini.
Sejalan dengan hal itu, Agus Mulyana, pembina pengurus pusat perkumpulan program studi sejarah Indonesia menyatakan pendidikan sejarah menjadi wahana pembentukan ketahanan bangsa, dengan mempelajari sejarah, siswa mempunyai memori kolektif yang pada akhirnya membentuk kepribadian.
Mengingat akan hal tersebut, bukan hal yang mustahil jika ada penolakan ketetapan oleh Kemendikbud dari para praktisi dan akademisi di seluruh Indonesia.
Penulis: Novita S
Editor: Renilda PY