Kota Jambi, Oerban.com – Bagi orang-orang yang kebetulan melancong ke Kota Jambi, nama daerah Seberang mungkin tidak asing didengar. Terletak berseberangan dari pusat Kota yang dibelah oleh sungai Batanghari, kawasan Seberang menjadi salah satu rekomendasi perjalanan yang cukup terkenal.
Faktor historis sebagai tempat penyebaran agama Islam pertama, hingga banyaknya peninggalan benda bersejarah bahkan objek wisata akan membuat siapa saja menjadi tertarik mengunjunginya.
Salah satu peninggalan sejarah yang masih dapat dijumpai bernama Rumah Batu (Pangeran Wiro Kusumo). Dalam sebuah plang nama di bagian depan bangunan, rumah tua yang dulu adalah satu-satunya rumah batu di Seberang tersebut kini hanya tinggal kerangkanya saja.
Dikutip dari laman Disparbud Kota Jambi, rumah batu merupakan rumah peninggalan Said Idrus bin Hasan Al-Jufri atau biasa dipanggil Pangeran Wiro Kusumo, besan dari Sultan Thaha, seorang pahlawan Jambi yang paling keras perlawanannya terhadap Belanda.
Kondisi bangunan yang dahulunya ada dua tingkat dengan ornamen naga, arca, singa, awan dan bunga sudah tidak terlihat lagi, telah tertutup lumut dan bagian-bagiannya sudah tidak berbentuk. Bangunan itu pun kini berusaha ditopang dengan menambahkan sejumlah kayu agar tidak ambruk.
Padahal, dahulu disaat semua bangunan rumah warga Jambi berbentuk panggung dari kayu, hanya rumah ini yang terbuat dari batu dan bertingkat dua. Sehingga orang-orang Jambi pun menyebutnya sebagai rumah batu.
Bentuk arsitektur rumah batu merupakan perpaduan antara budaya Eropa dan Cina. Hal ini terlihat dari arca singa, ornamen naga, awan dan bunga di ukiran bangunan. Sedangkan pengaruh Eropa terlihat pada tiang-tiang penopangnya.
Namun, sangat disayangkan Sabtu, (3/10) lalu saat tim oerban.com berkesempatan mengunjungi situs cagar budaya ini, kondisi bangunan sudah sangat memprihatikan.
Penulis: Novita S
Editor: Renilda PY