Abu Dhabi, Oerban.com – Normalisasi dengan target Israel tidak hanya Palestina tetapi Turki, Iran juga. Beberapa negara Teluk ‘bergerak menuju normalisasi dengan Israel tidak hanya merugikan perjuangan Palestina tetapi juga memiliki tujuan diplomatik membentuk balasan terhadap Iran dan Turki, kata para ahli. (12/10/2020)
Konflik Israel-Palestina yang telah lama menemui jalan buntu telah berubah selama sebulan terakhir, karena solidaritas Arab selama beberapa dekade terhadap kebijakan Tel Aviv di wilayah tersebut goyah tidak hanya sekali, tetapi dua kali menyusul kesepakatan yang ditandatangani oleh Uni Emirat Arab (UEA) dan Bahrain.
Kesepakatan normalisasi dengan Israel ini, yang ditandatangani satu demi satu, mewakili perubahan tajam dalam sikap kedua negara. Meskipun menerima pujian dari beberapa orang, banyak yang menganggap tindakan tersebut sebagai “pengkhianatan” terhadap perjuangan Palestina, menjadi berita utama selama berminggu-minggu.
Namun, menurut para ahli, Palestina hanya merupakan salah satu sudut dari kesepakatan berlapis-lapis ini, karena dalam hal diplomasi, Iran dan Turki telah muncul sebagai target utama dari langkah tersebut.
Munculnya poros baru diarahkan ke Iran pertama dan Turki kedua, “kata Abdulghani al-Iryani, seorang peneliti senior di Sana’a Center for Strategic Studies yang berbasis di Yaman.
Agaknya, para pemimpin di UEA dan di tempat lain tidak berpikir mereka memiliki banyak ketakutan untuk memutuskan hubungan dengan pemerintah Arab yang merangkul retorika politik pro-Palestina yang lebih populis, “dia menekankan.
Penulis : Tim Redaksi
