Pandeglang, Oerban.com – Baru-baru ini tim Balai Pelatihan Pertanian Jambi melakukan kunjungan dalam bentuk studi banding ke Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Juhut Mandiri, Pandeglang, Banten. Dipilihnya Gapoktan tersebut sebagai tujuan studi banding, karena seperti sudah diketahui bahwa Gapoktan Juhut Mandiri telah dikenal di wilayah Banten sebagai penyuplai utama talas beneng dan berorientasi ekspor. (30/10/2020)
Talas beneng (besar koneng) lebih dikenal sebagai talas raksasa. Hal ini lantaran sosok umbi talas ini berukuran jumbo. Bobot sebuah umbi dari tanaman berumur 1 tahun sangat fantastis yaitu 20-30 kg.
Pada kesempatan tersebut, ketua Gapoktan, Juliana menyebutkan bahwa pengembangan talas beneng di wilayahnya sudah dimulai sejak tahun 2008. Dan hingga saat ini talas beneng dari wilayah Pandeglang Banten telah mampu menembus pasar ekspor.
“Potensi pasar talas beneng saat ini sudah mulai berkembang tidak hanya diperuntukkan untuk ekspor, namun permintaan dalam negeri belum bisa terpenuhi”, ungkapnya.
“Sebagai tanaman umbi, talas beneng memiliki banyak sekali manfaatnya, dimana hampir semua bagiannya dapat dimanfaatkan. Bagian umbinya dapat dimanfaatkan sebagai tepung talas, kripik dan berbagai olahan talas lainnya. Sementara daunnya dimanfaatkan sebagai bahan campuran rokok herbal yang diperuntukkan untuk pasar ekspor. Batangnya dapat digunakan sebagai kompos,” tutupnya.
Penyuluh pertanian, Dudi yang mendampingi tim Bapeltan Jambi menambahkan bahwa talas beneng sangat prospek untuk dikembangkan Bapeltan Jambi.
“Selain semua bagian tanamannya dapat dimanfaatkan, keunggulan lain yang dimiliki talas beneng adalah mudahnya perawatan, dimana kita tidak perlu menggunakan pupuk kimia. Selain itu, talas beneng juga mampu hidup baik di bawah naungan dan tentunya sangat cocok di tanam di sekitar lahan sawit atau karet Bapeltan Jambi,“ pungkasnya.
“Dengan rencana pengembangan talas beneng di Bapeltan Jambi, kemungkinan Balai dapat menambah kompetensi sebagai pusat pelatihan budidaya talas beneng kedepannya,” kata ketua tim Bapeltan Jambi.
Upaya yang dilakukan Bapeltan Jambi ini sejalan dengan arahan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian, Dedi Nursyamsi yang pada beberapa kesempatan menyerukan bahwa dalam rangka mencapai swasembada pangan 2045 Indonesia harus mengembangkan produk pertanian berkualitas ekspor yang didukung oleh SDM pertanian yang professional. Dimana SDM tersebut selain harus professional, kompeten dan selalu update dan upgrade terhadap teknologi pertanian.
Penulis : Ahmad. SJ
Editor : Tim Redaksi