email : [email protected]

29.1 C
Jambi City
Friday, November 22, 2024
- Advertisement -

SAROLANGUN PRODUKSI KOMPOS SEKALIGUS SEBAGAI PENGENDALI HAMA

Populer

Sarolangun, Oerban.com – Kesuburan tanah menjadi penentu untuk meningkatkan produksi tanaman. Untuk meningkatkan kandungan unsur hara di tanah lebih baik dilakukan dengan cara yang alami. Pemberian pupuk kompos trichoderma menjadi pilihan yang tepat. Selain untuk meningkatkan kandungan unsur hara tanah, kompos trichoderma juga dapat sebagai Pengendalian Hama Terpadu (PHT), yakni sebagai agen hayati.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan, Dedi Nursyamsi memaparkan pentingnya penerapan PHT untuk mewujudkan pertanian berkelanjutan yang berwawasan lingkungan.

“Pertanian Indonesia perlu diarahkan ke produk yang aman konsumsi dan tidak mencemari lingkungan. Salah satunya dengan mengurangi penggunaan pestisida kimia sintetik dan kembali ke prinsip PHT,” jelas Dedi.

Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan (TPHP) Kabupaten Sarolangun bersama kepala UPTD THHP, Wasnadi melakukan pendampingan terhadap Kelompok Tani (Poktan) Usaha Bersama dan Skip Makmur pada kegiatan pembuatan kompos jerami dengan trichoderma. Poktan ini terletak di Kelurahan Sarolangun Kembang Kecamatan Sarolangun.

Pengomposan merupakan proses dekomposisi bahan organik yang berasal dari limbah pertanian. Proses pengomposan menghasilkan panas sehingga akan dihasilkan kompos yang bebas dari penyakit, biji-biji gulma, serta mengurangi bau dan lebih mudah diaplikasikan di lapangan. Selain itu dengan melakukan pengomposan maka akan meningkatkan ketersediaan hara.

Salah satu aktivator atau dekomposer yang dianjurkan untuk mempercepat waktu pengomposan  adalah jamur trichoderma. Trichoderma mempunyai keunggulan selain sebagai dekomposer, juga bermanfaat  untuk  mengendalikan serangan jamur yang menyebabkan penyakit pada tanaman seperti busuk akar pada tanaman.

Penyuluh pertanian pada Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Sarolangun, Vika Soeyendarlianita dan petugas Hama Penyakit Tanaman (HPT), Jauharni kerap mendampingi petani secara langsung untuk melakukan budidaya tanaman maupun mengendalikan hama tanaman. Pada kegiatan praktek pembuatan kompos jerami, Vika bersama Poktan memproduksi hingga 25 ton kompos. Pengunaan trichoderma per ton adalah sebanyak 1 kg, fermentasi dilakukan selama 2 minggu. Dengan melakukan pembalikan setiap minggunya.

Baca juga  Mentan SYL Paparkan Peran Milenial Untuk Pertanian Masa Depan

Trichokompos efektif sebagai penggembur tanah, penyubur tanaman, merangsang pertumbuhan anakan, bunga dan buah. Selain itu, pupuk organik tersebut juga sebagai pengendali penyakit seperti penyakit layu, busuk batang dan daun. Aplikasi pupuk trichokompos dapat dilakukan pada semua jenis tanaman, termasuk hortikultura, palawija, tanaman semusim, perkebunan atau tanaman tahunan lainnya.

 

Penulis: Hidayat

Editor: Renilda PY

- Advertisement -

Artikel Lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -spot_img

Berita Terbaru