email : [email protected]

23.6 C
Jambi City
Friday, November 22, 2024
- Advertisement -

Aksi Aliansi Peduli Guru Samarinda “Samarinda Pusat Peradaban, Gurunya Tak Disejahterakan”

Populer

Samarinda, Oerban.com – Aliansi Peduli Guru Samarinda menggelar aksi unjuk rasa dalam rangka menyikapi rencana pemangkasan insentif guru yang hendak dilakukan oleh Pemerintah Kota Samarinda. Aksi bertajuk Samarinda Pusat Peradaban, Gurunya Tak Disejahterakan ini dilaksanakan di depan Gedung Balai Kota Samarinda dengan jumlah massa aksi sekitar dua puluh orangan yang berasal dari golongan Mahasiswa dan Guru Samarinda. (26/08)

Aksi yang diinisiasi oleh Aliansi Peduli Guru Samarinda ini dilaksanakan setelah adanya wacana pemotongan insentif guru yang direncanakan oleh pemerintah kota Samarinda. Di dukung langsung dengan guru-guru yang ikut turun membersamai aksi sebagai objek yang merasakan dampak secara langsung jika pemangkasan insentif bener dilakukan sehingga menambah utgensi aksi ini dilaksanakan.

Aksi dikomandoi oleh Muhammad Fajar Hidayat Mahasiswa Universitas Mulawarman. Aksi dimulai pada pukul 09.00 dimana massa aksi langsung berkumpul di Balai Kota Samarinda. Aksi dilaksanakan di Depan Gedung Balai Kota dengan orasi-orasi oleh Mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Peduli Guru Samarinda. Orasi dibuka oleh Muhammad Fajar Hidayat Mahasiswa Universitas Mulawarman sebagai kemudian dilanjutkan oleh Ahmad Fikrianto Gubernur BEM FKIP Unmul dan perwakilan guru menyampaikan keluh kesahnya apabila kebijakan ini disahkan.

Menyikapi permasalahan yang terjadi, Aliansi Peduli Guru Samarinda membawa beberapa tuntutan untuk ditindaklanjuti oleh pihak-pihak terkait, adapun tuntutan yang dibawa yaitu :

1. Tolak Wacana Pemotongan Insentif Guru

2. Tingkatkan Insentif Guru untuk Menjamin Kesejahteraan Guru

3. Persingkat Proses Pencairan Insentif Guru Honorer Menjadi Satu Bulan

Mahasiswa dan Guru berharap Wali Kota Samarinda Andi Harun dapat keluar gedung dan menemui massa aksi untuk mengklarifikasi dan menegaskan terkait wacana pemotongan insentif guru yang beredar di media sosial. Setelah hampir dua jam lebih orasi-orasi dilakukan akhirnya Wali Kota Samarinda Andi Harun pun keluar dan menemui massa aksi dan memberikan pernyataan terkait tuntutan yang dibawa oleh Aliansi Peduli Guru Samarinda, Andi Harun menegaskan bahwa dari tuntutan tersebut pertama, pemotongan Insentif tidak akan dilakukan, tetap Rp. 700 ribu perbulannya. Kedua, Insentif bisa di naikan jika dana APBD yang di Terima dari pusat semakin besar dan sesuai dengan kesanggupan daerahnya masing-masing jika insentif ini ingin ditingkatkan. Kemudian Pada jam 11.30 massa aksi bergerak menuju gedung DPRD kota Samarinda untuk mengadakan audiensi. Ketua komisi IV menyampaikan bahwasanya wacana pemotongan Insentif guru honorer tidak di berlakukan tetapi hanya sebatas penyesuaian dan beliau sangat mengapresiasi pergerakan mahasiswa yang masih peduli dengan para guru. Terakhir aksi di tutup dengan dokumentasi bersama sekaligus pernyataan sikap oleh Aliansi Peduli Guru Samarinda bersama ketua Komisi IV DPRD Kota Samarinda yang dengan tegas menolak pemotongan insentif guru.

Baca juga  Menyoal Terorisme, Fadli Zon Minta Agar Tidak Jadi Instrumen Kekuasaan

TTD,

Aliansi Guru Samarinda

Penulis: Nur Haniah

- Advertisement -

Artikel Lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -spot_img

Berita Terbaru