Ankara, Oerban.com – Pangsa energi terbarukan dalam pembangkit listrik global dapat melampaui batu bara pada awal 2024, berpotensi menjadi sumber listrik terbesar dan memenuhi sepertiga dari pasokan listrik global untuk pertama kalinya, Eren Cam, analis listrik di Badan Energi Internasional (IEA), mengatakan kepada Anadolu Agency (AA).
Bergantung pada kondisi cuaca yang menguntungkan dan harapan bahwa pembangkit listrik tenaga batu bara akan sedikit turun tahun ini dan tahun depan, energi terbarukan ditetapkan untuk memenuhi semua permintaan listrik tambahan pada tahun 2023 dan 2024, menurut Laporan Pasar Listrik IEA baru-baru ini.
Pembangkit listrik dari bahan bakar fosil diperkirakan telah turun empat kali dalam enam tahun, menunjukkan penurunan struktural, kata laporan itu.
Pangsa energi terbarukan dalam pembangkit listrik global mencapai 22% pada tahun 2014 dan sekarang diperkirakan akan mencapai lebih dari 33% pada tahun 2024, ini menunjukkan pertumbuhan 50% selama periode ini.
“Bahkan jika energi terbarukan tidak melampaui batu bara tahun depan, akan ada sedikit perbedaan di antara mereka. Bagaimanapun, energi terbarukan akan memenuhi sepertiga dari pembangkit listrik global tahun depan,” kata Cam.
Ia mengatakan, kapasitas energi terbarukan global tumbuh secara eksponensial. Kenaikan ini akan mengurangi kebutuhan bahan bakar fosil dalam pembangkit listrik.
Cam memperingatkan bahwa pertumbuhan pembangkit listrik harus didukung oleh peningkatan investasi dalam jaringan listrik.
“Jika investasi dalam jaringan listrik gagal, ini pasti akan menyebabkan keterlambatan dekarbonisasi sistem energi global dan pertumbuhan pembangkit listrik dari energi terbarukan,” katanya.
Menurut perkiraan IEA, investasi energi global akan menjadi sekitar $ 2,8 triliun tahun ini dan lebih dari $ 1,7 triliun di antaranya akan menjadi energi bersih, termasuk energi terbarukan, nuklir, jaringan, penyimpanan, bahan bakar rendah emisi, peningkatan efisiensi dan elektrifikasi.
Sumber: Daily Sabah
